jpnn.com - PAGADEN - Peredaran uang palsu sudah masuk ke pelosok desa. Aparat Desa Sumbersari Kecamatan Pagaden, Subang, Jawa Barat, mendapati uang palsu pecahan Rp 100 ribu dari hasil penjualan beras raskin.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Desa Sumbersari Nurodin. Ia mengaku tidak tahu siapa yang membelanjakan uang palsu tersebut. Sebab sudah tercampur dengan uang asli lainnya. "Uang itu dari setoran uang raskin para kepala dusun (Kadus) atau RT," ungkap Nurodin, seperti dilansir Pasundan Ekspres (JPNN Grup), Selasa (16/9).
BACA JUGA: Belum Buka Pendaftaran CPNS karena Tunggu Anggaran
Dia mengatakan, bahwa kejadian ini bukan kali pertama. Selama dia menjabat Sekdes Sumbersari, sudah lima kali mendapati uang pecahan Rp 100 ribu yang palsu. Bahkan, kata Nurodin, dia pernah juga mendapati uang palsu itu saat pembayaran listrik di rumahnya. "Tapi lebih sering dari setoran raskin," katanya.
Menurutnya, kemungkinan uang palsu itu dari masyarakat yang membeli raskin ke Kadus setempat. "Kita juga tidak bisa melacak dari mana asalnya uang palsu itu dan dari setoran Kadus mana saya juga tidak hapal betul. Tahu-tahu pas mau ngitung uang setorannya, ko ada uang palsu," ujarnya.
BACA JUGA: Gubernur Jatim Agendakan Bertemu Menteri PU Bahas Lapindo
Dikatakannya, selama ini dirinya juga tidak pernah mendapat laporan dari tiap-tiap Kadus bahwa mereka pernah mendapati uang palsu. "Jadi rasanya tidak mungkin kalau uang itu berasal dari aparatnya, mungkin kita menduga dari warga yang membeli raskin," ucapnya. (dan/man)
BACA JUGA: Gubernur Jatim Lebih Suka Pilkada Langsung
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dihajar Truk Batu Bara, Pengendara Motor Tewas di TKP
Redaktur : Tim Redaksi