jpnn.com - ANAMBAS - Plt Asistant Manager atau Kasir 2 Bank Indonesia Provinsi Kepri Randy Lintjewas menyatakan setiap tahun Bank Indonesia selalu mengedarkan uang baru di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Bersamaan dengan itu, Bank pemerintah tersebut juga menarik uang lusuh yang beredar di masyarakat maupun di bank-bank yang ada disana.
"Penarikan uang lusuh ini dilakukan dalam rangka Dicipline Clean Money Policy yang dilaksanakan setiap tahun. Pada saat bersamaan Bank Indonesia juga mengedarkan uang kecil," ujar Randy Lintjewas kepada Batam Pos (Grup JPNN), Rabu (22/4).
BACA JUGA: Menteri Marwan Iri Dengan Desa di Iran
Randy mengatakan modal yang disiapkan dalam pengedaran uang kecil tersebut sekitar Rp600 juta. Dengan rincian uang pecahan Rp20 ribuan sebanyak Rp240 juta, pecahan uang Rp10 ribu sebanyak Rp150 juta, pecahan uang Rp5 ribu sebanyak Rp100 juta, pecahan uang Rp2 ribu sebanyak Rp 60 juta dan pecahan uang Rp1000 sebanyak Rp 50 juta.
Sayangnya, pihak Bank Indonesia tidak mau membawa uang logam pecahan Rp100 rupiah maupun uang pecahan Rp500. Sebab kata Randy uang pecahan kecil tersebut tidak lagi berlaku di kota Tarempa.
BACA JUGA: Garuda dan Lion Air Tak Terbang dari Batam Selama Dua Hari, Ini Penyebabnya...
Tidak ada satu pun warga yang menggunakan uang pecahan terkecil Rp100 atau Rp500. Uang recehan terkecil yang beredar di Tarempa minimal Rp1000 rupiah.
Menurutnya hal ini sangat berbeda jauh dengan peredaran uang di Batam karena di kota Batam uang pecahan Rp100 masih beredar. Terutama di mall atau dipusat pembelanjaan.
BACA JUGA: Ini Kronologis Kematian Saksi Kunci Perbudakan di Benjina versi KKP
"Kita tidak bawa uang pecahan Rp500 atau Rp100 karena disini tidak ada uang recehan pecahan Rp500 dan Rp100, yang kita bawa pecahan paling kecil Rp1000, jadi menyesuaikan dengan peredaran uang di daerah," ungkapnya ketika sedang melayani penukaran uang di depan kantor Bank Riau Kepri Cabang Tarempa Selasa (21/4) siang.
Menurut Randy, warga Tarempa banyak yang memilih menukarkan uang ratusan untuk ditukarkan dengan uang recehan. Ada yang meminta pecahan Rp1000 atau Rp2000.
"Pecahan lebih besar ada yang minat, tapi paling banyak, warga menukarkan uang besar untuk ditukarkan uang pecahan Rp2000 dan Rp1000," jelasnya.
Kata Randy, berapapun banyaknya uang lusuh yang telah ditarik dari Anambas tersebut, nantinya semuanya akan dimusnahkan. Kemudian peredarannya akan digantikan dengan uang yang baru
Ia mengakui bahwasanya modal penukaran uang yang ia sediakan terbatas yakni hanya Rp600 juta. "Sebenarnya kita bisa saja menyiapkan uang lebih dari itu tapi kita juga tengok kapasitas modal, apalagi di Anambas ini transportasi mahal," ungkapnya. (ray/sya/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Isyaratkan Segera Garap Bupati Tanah Laut
Redaktur : Tim Redaksi