Uang untuk Beli Susu Dipalak, Meradang, Ambil Celurit, Banjir Darah

Selasa, 19 Mei 2020 – 09:04 WIB
Kapolsek Banjarmasin Timur AKP Alfian menunjukan tesangka dan barang bukti kasus pembunuhan di Pekapuran Raya. Foto: ANTARA/Gunawan Wibisono

jpnn.com, BANJARMASIN - Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang terjadi di Perkapuran Raya, Kota Banjarmasin.

Penangkapan dilakukan Tim Gabungangan Satreskrim Polresta Banjarmasin, Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Timur, dan dibantu Unit Resmob Polda Kalsel.

BACA JUGA: Polisi Gerak Cepat, Pembunuh Sadis Iqbal Saputra Itu Langsung Diciduk

"Pelaku ada dua orang dan mereka kami tangkap bersama tim gabungan," ucap Kapolsek Banjarmasin Timur AKP Alfian Tri Permadi SIK di Banjarmasin, Senin (18/5).

Dijelaskan, dua orang pelaku yang diketahui bernama Akhmad Rifani dan Faisal itu diringkus beberapa jam setelah peristiwa berdarah terjadi.

BACA JUGA: Pembunuh Wanita di Pantai Itu Akhirnya Ditangkap, Lihat Tampangnya

Mereka dibekuk di lokasi persembunyiannya di Desa Nusa Indah, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.

Usai diringkus keduanya langsung dibawa ke Polsek Banjarmasin Timur guna menjalani pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut.

BACA JUGA: Peringatan Serius dari Pengamat Intelijen, Semua Harus Waspada!

Alumni Akademi Kepolisian itu mengatakan, motif dari pembunuhan itu dikarenakan sakit hati karena pelaku dipalak oleh korban.

Saat ini untuk pelaku Akhmad Rifani sudah ditetapkan tersangka dan Faisal masih dalam pemeriksaan untuk mengetahui keterlibatannya dalam peristiwa tersebut.

AKP Alfian juga mengatakan barang bukti yang diamankan dari tersangka berupa satu bilah senjata tajam jenis celurit yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

Korban dalam pembunuhan itu diketahui bernama Misransyah alias Imis (37) yang ditemukan tewas bersimbah darah di Kawasan Jalan Pekapuran Raya, Banjarmasin Timur, pada Jumat (15/5) Lalu.

Tersangka Akhmad Rifani dijerat Pasal 338 Jo 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Peristiwa tersebut berawal ketika tersangka Akhmad Rifani bertemu dengan Faisal kemudian mengajaknya berkeliling dan bertemu dengan korban Imis.

Saat bertemu itu tersangka utama Akhmad Rifani menebaskan senjata tajam jenis celurit kepada korban sebanyak dua kali.

Korban terjatuh dan tidak berapa lama meninggal dunia.

Dari pengakuan tersangka Akhmad Rifani, dirinya kesel dan sakit hati terhadap korban karena dipalak sebanyak Rp50.000.

"Uang Rp50.000 itu sebenarnya untuk membeli untuk susu saya dan dipalak oleh korban, saya pun sakit hati sehingga terjadi peristiwa berdarah itu," tuturnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler