Ubah NTT Jadi Nusa Terang Terus

Kamis, 21 Oktober 2010 – 09:12 WIB

JALUR perjalanan saya kali ini saya namakan "jalur kelok seribu"Inilah jalur Ruteng-Maumere lewat Ende

BACA JUGA: Nasib di Tangan Trafo

Kalau Sumbar punya kelok sembilan nan mengular dan Sulteng punya jurang Kebun Kopi nan curam, Flores punya dua-duanya


Rasanya, inilah jalur dengan kelokan terbanyak yang pernah saya lewati sepanjang hidup saya

BACA JUGA: Menyusuri Sumatera Lewat Hollywood

Itu pula sebabnya mengapa perjalanan darat yang tidak sampai 600 km ini menghabiskan waktu dua hari suntuk


Saya hitung, kelokan di sepanjang rute tersebut mencapai 6.234 buah

BACA JUGA: Mengejar Bayangan yang Melelahkan

Kalau Anda tidak percaya, hitunglah sendiriTentu saya menghitungnya secara sungguh-sungguh ngawurnyaMisalnya, setiap satu kilometer sedikitnya terdapat 27 kelokanLalu, kalikan 316 km atau berapa lahJatuhnya "ini juga ngawur" 6.432 kan?

Agar kita tidak perlu memperdebatkan angka tersebut, baiklah saya yang mengalahSaya sebut saja jalur itu "jalur kelok seribu"Mengapa saya harus menyusuri "kelok seribu?" Di jalur itulah geothermal (pembangkit listrik tenaga panas bumi/PLTP) Ulumbu dan Mataloko beradaIni penting karena dua-duanya akan diandalkan untuk melistriki seluruh Pulau Flores.

Direksi PLN memang sudah bertekad untuk menjadikan Flores, kalau bisa, sebagai satu-satunya pulau di Indonesia yang seluruh listriknya menggunakan tenaga panas bumiDigabung dengan energi terbarukan lainnya.

Sebenarnya, sudah hampir 10 tahun lamanya geothermal Ulumbu itu dibicarakanTapi tidak jadi-jadiPemprakarsa proyek tersebut, putra daerah Flores, seorang doktor senior di PLN, Vincent Radja, sudah berjuang keras untuk mewujudkannyaNamun, sampai beliau pensiun, proyek geothermal Ulumbu itu belum juga selesai

Maka, ketika mendengar saya diangkat jadi Dirut PLN, beliau yang ditemani beberapa pensiunan lainnya langsung menemui sayaKesehatannya, tampaknya, sudah menurunTapi, semangat memperjuangkan Ulumbu-nya tetap tinggiSaya masih bisa menangkap kata-katanya yang sudah agak sulit diucapkanUlumbu harus diteruskan, katanyaTentu saya berjanji untuk melihat dulu lokasinya

Saya menyesal tidak mempercepat perjalanan ke Flores waktu ituDua bulan berikutnya, ketika saya sedang berencana ke Flores, saya diberi tahu bahwa Pak Vincent meninggal duniaDialah ahli geothermal terkemuka Indonesia.

Lokasi geothermal Ulumbu, seperti yang saya lihat pada 3 Oktober lalu itu, ternyata memang sexyLetaknya di celukan Gunung Poco Ranaka yang indahTinggi gunung itu 2.140 meterTidak jauh dari Kota RutengSaya kaget tiba di sana: sumur uap geothermal itu sudah lama jadiTentu sudah tidak sulit mewujudkannyaMaka, saya bertekad bahwa proyek ini harus segera jadiApalagi, dananya sudah ada

Untuk meneguhkan tekad tersebut, ketika kembali ke kantor PLN Cabang Ruteng, saya mengambil buku tamuDi buku itulah saya menggoreskan penaBegini bunyinya: Saya bersumpah untuk menjadikan proyek ini sebelum akhir tahun 2011Agar jadi hadiah Natal terbaik bagi rakyat Flores yang mayoritas Katolik ituSaya berani mencanangkan itu karena dua hal: dananya sudah siap sejak 2005 dan semangat teman-teman PLN sangat tinggiBaik yang di PLN pusat maupun PLN NTTBahkan, Direktur Operasi Indonesia Timur Vickner Sinaga memajukan jadwal tersebut: sebelum Agustus 2011Agar bisa jadi hadiah ulang tahun kemerdekaan.

General Manajer PLN Nusa Tenggara Timur Janu Warsono akan mengawal proyek tersebutDia sangat antusias karena memang sudah bosan dengan ejekan lama: NTT itu kependekan Nusa Tidak Tentu"NTT harus diubah menjadi Nusa Terang Terus," katanya.

Memang, ada persoalan lereng gunung yang longsorNamun, itu hanya urusan teknisBisa dihitung bagaimana mengatasinyaAhli-ahli sipil di PLN pasti bisa mencarikan solusiPLN sudah sering mengerjakan PLTA yang jauh lebih sulit dari ituKalau proyek Ulumbu ini selesai, saya membayangkan betapa tambah menariknya Kota RutengInilah kota yang karena berada di pegunungan hijau, sejuk dan indahnya bukan mainKawasan di sekitar kota ini juga begitu suburnyaHijau dan hijauJauh dari bayangan lama Flores yang gersang

Saya tahu, rakyat Ruteng kini sudah senang dengan listrik yang sudah sangat cukup sekarang ini (sampai-sampai waktu tiba di bandara kecil di Ruteng, saya dan istri disambut upacara adat dan diberi hadiah ayam jantan sebagai ucapan terima kasih karena di Ruteng tidak byar-pet lagi)Namun, cara mengatasi krisis listrik sekarang ini sangat mahalPadahal, dengan geothermal Ulumbu, listrik menjadi sangat murah!

Dari Ulumbu, kami terus menyusuri kelok seribu menuju geothermal MatalokoMeski lokasi Mataloko lebih mudah dijangkau (proyek itu hanya 1 km dari seminari terkemuka di Mataloko), kapasitasnya hanya 2 MWProyek tersebut sudah jadi, namun rusak-rusak melulu.

Kebetulan, di lokasi Mataloko masih ada teknisi dari TiongkokKami sempat mendiskusikannyaTerutama untuk menjaga bagaimana setelah perbaikan terakhir ini tidak akan mati-mati lagiPara teknisi Tiongkok tersebut berjanji 6 Oktober ini geothermal Mataloko sudah menyala kembaliDan tidak akan mati-mati lagi.  Janji itu dipenuhiKetika tulisan ini dibuat, geothermal Mataloko sudah joss! Rupanya, selama ini terjadi kesulitan komunikasi antar teknisi yang saling tidak mengerti bahasa masing-masing itu.

Meski proyek tersebut kecil, fungsinya sangat pentingTegangan listrik di wilayah itu kurang baik karena jauh dari pembangkitPara guru di sekolah seminari itu, misalnya, tidak berani menggunakan komputer setelah pukul lima soreTakut rusakSaya memang menyempatkan diri untuk meninjau seminari besar yang dibangun pada 1930-an tersebutKami memberikan harapan bahwa dengan teratasinya PLTP Mataloko, mereka tidak perlu lagi takut menyalakan komputer.

Rupanya, bukan hanya komputer yang error di MatalokoGara-gara kelok seribu, istri saya harus "turun mesin" di siniMinyak kayu putih harus lebih banyak disiramkan di punggung dan perutnyaMabuknya sudah tidak ketulunganTapi, perjalanan dari Mataloko ke Ende masih 3,5 jam lagi(bersambung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Sepele dengan Pertaruhan Jabatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler