SETELAH menelusuri Sulawesi, saya kembali melakukan perjalanan jauhDari Lampung terus ke utara
BACA JUGA: Mengejar Bayangan yang Melelahkan
Bahkan sampai mendekati Hollywood dan bermalam di Bil Hotel di Kingstone.Orang Sumsel memang selalu bangga menyebut Kota Kayu Agung dalam bahasa Inggris (Hollywood) dan Baturaja menjadi Kingstone
BACA JUGA: Soal Sepele dengan Pertaruhan Jabatan
Karena berangkat dari Lampung sudah sore, rombongan baru tiba di Kingstone, eh Baturaja, pukul 00.00
BACA JUGA: Ikut Tarawih Dengan Madzhab Hambali
Makan malam yang disiapkan teman-teman PLN setempat menjadi mirip makan sahur di bulan Syawal.Kali ini, perjalanan dimulai dari melihat PLTU Tarahan (Lampung) 2 x 100 MW yang sering bermasalahMirip PLTU Labuan Angin di SibolgaAda saja bagian dari boiler yang rusakBulan depan, persoalan tersebut harus selesaiPLTU Tarahan harus bisa menjadi andalan untuk mencegah terulangnya krisis listrik di LampungTerutama krisis listrik yang kronis yang selalu terjadi pada setiap musim kemarau.
Ketika saya tiba di Tarahan, satu boiler-nya sudah berhasil diperbaikiBulan depan giliran boiler unit-2 pun bisa sembuh totalTim PLN telah belajar banyak dari kasus ituKini, mereka tahu kelemahan apa saja di sistem boiler CFBBaik yang buatan Eropa seperti di Tarahan maupun yang buatan Tiongkok seperti yang di Labuan AnginBanyak bagian di boiler sistem itu yang rusak karena "kalah" oleh flow batu bara.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, saya lebih bangga kalau tim PLN sendiri yang mengatasiSambil belajar kerasSaya tidak mau PLN bergantung pada tenaga asingMaka, kami pun memutuskan agar PLTU Tarahan dijadikan pusat kajian dan pusat belajar untuk sistem CFB.
Memiliki kemampuan sendiri tersebut penting karena PLN segera memiliki banyak sekali pembangkit baru yang menggunakan sistem CFBYakni, PLTU-PLTU proyek 10.000 MW tahap IMengoperasikan PLTU dengan boiler sistem CFB memang barang baru bagi PLN
Untuk membina kemampuan diri sendiri itu pula, di Tarahan dibangun fasilitas simulasi pengoperasian CFBDi sinilah para calon operator PLTU CFB bisa belajar
Selesai meninjau PLTU tersebut, perjalanan dilanjutkan ke proyek PLTU Tarahan Baru yang berjarak hanya setengah jam perjalanan daratItulah proyek 10.000 MW di Lampung yang mulainya sudah sangat terlambatDi sini, kami mendiskusikan bagaimana caranya agar unit-1 PLTU itu sudah bisa sinkron Juni tahun depan
Mengapa Juni? Juni adalah awal musim kemarauSetiap musim kemarau, Sumbagsel selalu mengalami krisis listrikTidak pernah teratasiItu terjadi karena danau untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Maninjau, Singkarak, dan Bukit Panjang kekurangan airAkibatnya, wilayah tersebut bisa kehilangan listrik sampai 350 MW
Kalau saja PLTU Tarahan dalam keadaan sehat dan unit-1 Tarahan Baru berhasil beroperasi, kekurangan 350 MW itu bisa tertutupiApalagi, PLTU milik swasta di Simpang Blimbing, dekat Prabumulih, juga akan selesai pada Juni tahun depanDi atas kertas, kekurangan listrik akibat kemarau akan bisa diatasi karena dari Simpang Blimbing akan dapat tambahan 230 MW.
Menjelang senja, kami meluncur ke pedalamanTeman-teman PLN di Kota Metro sudah menungguBanyak persoalan di kawasan ituMulai tegangan listrik yang tidak stabil, banyaknya kecurangan dalam penyambungan, sampai soal nasib sekitar 100.000 rumah yang berlangganan listrik lewat koperasi yang menginginkan pindah ke PLN
Jajaran PLN di Lampung kini memang lagi gencar melakukan berbagai penertibanTak ayal bila reaksi keras bermunculanTerutama dari mereka yang merasa akan kehilangan objekanSangat banyak SMS dari Lampung yang masuk ke HP sayaUmumnya berisi caci-maki kepada jajaran PLNDalam dialog di Metro itu, salah seorang pimpinan PLN setempat mengemukakan kegalauan perasaannyaDia khawatir jangan-jangan saya terpengaruh oleh SMS-SMS tersebut
Di situ saya kemukakan bahwa saya bisa membedakan mana SMS yang tulus dan mana SMS yang bulusMaka, saya tegaskan: Direksi PLN berdiri tegak mendukung upaya penertiban yang dilakukan di Lampung
Tepuk tangan bergema kerasItu pertanda bahwa teman-teman PLN Lampung tidak akan gentar memerangi praktik-praktik curang selama ini
Soal tidak stabilnya tegangan juga bisa dipecahkan dalam dialog tersebutSebab, dalam rombongan itu, ikut juga Direktur Operasi Indonesia Barat Harry Jaya Pahlawan, Direktur Perencanaan dan Teknologi Nasri Sebayang, serta beberapa staf penting PLN"Saya lihat gardu induk di dekat sini sudah selesai dibangunApakah bisa segera difungsikan?" tanya seorang manajer di Metro
Kesimpulan dialog: bisa! Maka, malam itu juga gardu induk tersebut bisa dioperasikanMemang masih ada masalah kecil, namun tiga hari setelah itu benar-benar bisa menyelesaikan keluhan tegangan yang sudah bertahun-tahun lamanya.
Pukul 21.00, kami berhenti di kantor PLN Ranting Kota BumiTernyata, masih banyak karyawan yang menungguKarena banyak pegawai baru yang latihan kerja di ranting itu, kami pun berdoa mudah-mudahan mereka yang umumnya masih bujangan tersebut bisa segera mendapatkan jodoh di desa ituKalau tidak, he he, mereka akan minta cepat-cepat dipindah ke Jawa.
Karena baru pukul 00.00 tiba di Baturaja, malam itu hanya sempat tidur empat jamPukul 05.00, rombongan sudah harus bergerak ke proyek PLTU Simpang Blimbing yang sudah saya sebut di atasLetaknya jauh di pedalaman hutan karet Sumatera Selatan
Itulah PLTU mulut tambang satu-satunya yang sudah dikerjakanPuluhan proyek PLTU mulut tambang lainnya baru sampai di bibir belakaSaya menyampaikan penghargaan kepada pimpinan Shenhua atas keseriusan investor iniDi Simpang Blimbing, kami bisa melihat sistem kerja yang sangat profesionalSemua serba teratur: penyiapan lahannya, penempatan materialnya, flow pekerjaannya, dan kerapian proyeknyaDan yang lebih penting: ketepatan jadwal penyelesaiannya, Juni 2011.
Proyek Simpang Blimbing juga merupakan PLTU pertama di Indonesia yang akan menggunakan mesin pengering batu baraMemang, moistur (tingkat kebasahan) batu bara Simpang Blimbing sangat tinggiHampir 50 persenKalorinya ternyata juga hanya 2.300Namun, dengan mesin pengering itu, batu bara yang begitu jelek bisa dimanfaatkan.
Dari sini, perjalanan terus menuju utara membelah bagian tengah Pulau SumateraTengah hari, sampailah di PLTU Bukit AsamLalu, mampir lagi di kantor PLN Cabang Lahat, Cabang Lubuk Linggau, dan pukul 21.00 tiba di lokasi PLTU kecil SarolangunItu sudah bukan di wilayah Lampung atau Sumsel, melainkan sudah masuk Provinsi Jambi.
Di wilayah itulah saya mendapatkan renungan yang dalamAkan diapakankah batu bara yang begitu melimpah di kawasan pedalaman Sumatera ini? Kawasan itu begitu jauh dari pantaiUntuk mengangkutnya ke pantai timur, perlu membuat jalan 300 kmKe pantai barat terhalang pegunungan Bukit BarisanSaya mendiskusikannya sepanjang jalan.
Mungkinkah batu bara yang melimpah tersebut bisa menjadi sumber kemakmuran rakyat setempatApa peran PLN untuk pertumbuhan ekonomi wilayah itu? Dari sinilah kami berpikir untuk membangun saja PLTU-PLTU besar mulut tambang berikutnyaBaik untuk kepentingan Sumatera masa depan maupun untuk ekspor listrik ke MalaysiaApalagi, transmisi 275 kv trans-Sumatera telah selesai dibangun dan tepat melewati kawasan ituLebih baik mengirim listrik daripada mengirim batu bara ke mana-mana.
Di pedalaman Jambi ini keluhan akan listrik juga sama: tegangan yang tidak stabilMaklum, kawasan tersebut jauh dari mana-manaSelesainya PLTU kecil (2 x 7 MW) di Sarolangun (Oktober ini beroperasi) akan banyak membantu memperbaiki tegangan tersebutItulah PLTU kecil tapi cabai rawit.
Maka, dalam peninjauan tersebut, saya kemukakan satu filsafat kuno"Gunung tidak harus tinggi, yang penting ada dewanyaSungai tidak perlu dalam, yang penting ada naganya." Orang hidup itu tidak harus hebat dan serbabesarYang penting bisa penuh arti atau tidakSaya lebih menghargai proyek kecil yang penuh arti daripada proyek besar yang tidak jelas tujuannya.
Di kota kecil Sarolangun itu, saya juga belajar menahan diriDalam acara makan malam bersama bupati setempat, disajikanlah durian kebanggaan setempatYakni, durian yang jumlahnya tidak banyak tapi selalu dicari orang sampai mancanegaraNamanya durian hujan emas
Saya sungguh tidak tahan memandangnyaAir liur saya mulai menggenangi mulutSebenarnya, saya tidak berminat menyentuhnyaTapi, air liur itu telah lebih dulu menggerakkan tangan sayaLap! Sejumput durian masuk ke mulutBukan main lezatnyaPimpinan Jambi Ekspres yang mencegat saya di Sarolangun melihat ituDia segera menyingkirkan sisanyaSaya pun selamat dari ambisi besar menghabiskan si hujan emas.
Di Sarolangun, saya juga hanya tidur beberapa jamSebelum subuh sudah harus meneruskan perjalanan ke OmbilinTentu harus mampir di Bangko untuk salat subuh dan untuk memenuhi keinginan arus bawah yang kuat: toilet
Tentu kami pusing di OmbilinMau diapakan PLTU Ombilin yang 2 x 100 MW itu" Konsep awal PLTU tersebut adalah mulut tambangOmbilin memang kota batu bara yang amat legendarisSejak zaman Belanda sudah ada tambang batu bara di dekat Kota Sawahlunto iniMasih terlihat bekas-bekas peninggalan tua di mana-manaTapi, batu bara itu menipisPLTU kita yang masih relatif baru tidak mendapatkan pasokan yang cukupTerpaksalah sebagian besar batu bara didatangkan dari JambiJaraknya 200 km! Alangkah dilematisnya PLTU itu.
Memang ada rencana PT Bukit Asam untuk menambang bawah tanah di OmbilinTapi, ternyata baru wacanaSaya perlu banyak ide untuk mengatasi persoalan tersebutKepada pimpinan daerah setempat, saya kemukakan barangkali hanya Tiongkok yang cocok mengerjakan tambang bawah tanahMungkin orang kita tidak cocok mengerjakannyaTerutama karena kita-kita ini harus sering istirahat keluar dari lubang tambangMisalnya, untuk salat lima waktuMasalahnya: Apakah rakyat setempat rela melihat semua penambang itu datang dari luar negeri?
Masih banyak yang harus kami singgahi hari itu: PLN Cabang Solok, PLTU Teluk Sirih, PLN Cabang Padang, dan P3B SumateraDi Cabang Solok, kami melangsungkan dialog di teras sajaDitemani kue-kue lokal yang amat lezatTeman-teman PLN Solok sudah menyiapkan acara di gedung pertemuanNamun, karena kami sudah berjam-jam berada di ruangan sempit (mobil), kami ingin agar bisa agak lama di udara terbuka
Dalam dialog di taman itulah persoalan tegangan di kawasan tersebut juga berhasil dipecahkanDi kota kecil Lubuk Gadang dan Liku, misalnya, tegangan listrik tinggal 9 dari yang seharusnya 20 atau 21Tegangan di situ begitu jelek karena berjarak 240 km dari gardu induk terdekatItulah, saya pikir, jaringan penyulang 20 kv terpanjang di IndonesiaMaka, saya buka diskusi untuk menyelesaikannyaAkhirnya, pimpinan tertinggi PLN Sumbar, Krisna Simbaputra, menemukan jalan keluarSalah satu genset di Kota Sungai Penuh akan dipindah ke kota kecil ituFungsinya untuk memperbaiki tegangan.
Memang ada persoalan sosial: Apakah rakyat Sungai Penuh yang belum lama bergembira karena terbebas dari krisis listrik itu tidak marah" Kalau salah satu pembangkit di kota tersebut dipindah, bisa saja masyarakat mengira akan terjadi krisis listrik lagiItu mirip dengan suasana di Medan
Sebenarnya ada beberapa pembangkit di Medan yang sudah menganggurNamun, PLN tidak berani memindahnya sekadar karena ingin menjaga perasaan orang MedanRakyat Medan masih trauma dengan krisis listrik yang akut pada masa laluMereka khawatir krisis listrik akan terulang kalau mesin dipindahPadahal, tidak begituLalu, bagaimana agar masyarakat tetap tenang" Mungkin pemindahannya dilakukan pukul 00.00 menunggu orang tidur semua.
Kabel 20 kv yang mencapai 240 km seperti itu jelas tidak baikSeharusnya ada gardu induk di tengah-tengahnyaTapi, di Padang ternyata ada yang lebih panjang: 270 km! Rasanya, itulah penyulang yang benar-benar terpanjang di IndonesiaYakni, jaringan dari Padang yang menuju Kota Indrapura dan Tapan arah BengkuluTegangan juga payah di siniUntuk itu, tidak ada jalan lain kecuali menambah gardu induk di tengahnya
Ketika seluruh karyawan PLN Padang selesai salat asar berjamaah di masjid PLN Cabang Padang, saya diminta memberikan ceramahSaya manfaatkan waktu itu tidak untuk berkhotbah, tapi untuk mendiskusikan persoalan tegangan di Tapan tersebut
Ternyata, PLN setempat siap dengan jalan keluarAkan dibangun GI khusus dengan peralatan yang dicarikan di berbagai gudang PLN di seluruh IndonesiaDalam waktu enam bulan, GI itu sudah akan selesai dibangunDi masjid tersebut, sambil lesehan, persoalan berat puluhan tahun itu terselesaikan
Perjalanan panjang tiga hari ini seperti happy ending di Teluk Sirih, tidak jauh dari Teluk BayurDi proyek PLTU 2 x 100 MW ini, saya menemukan sikap manajer proyek yang mengesankanJalan masuk ke proyek itu memang masih payah, apalagi sedang diguyur hujanTapi, proyek tersebut kayaknya tidak akan banyak persoalan.
Ketika kami tiba di lokasi, sang manajer mengatakan begini: Bapak-bapak, serahkan proyek ini kepada kami, berikan kami kepercayaan, akan kami jalankan dengan penuh tanggung jawab dan akan selesai tepat waktuKami hanya perlu doa saja!
Mendengar sapaan itu, saya dan teman direksi saling berpandanganLalu, kami memutuskan untuk tidak banyak cakapBahkan tidak jadi turun dari mobil"Inilah pimpinan proyek yang berkarakter," komentar Nasri Sebayang"Kalau semua kepala proyek seperti ini, cerita 10.000 MW akan lain," sambung Harry Jaya Pahlawan.
Maka, kami pun langsung ke Bandara PadangKelelahan jalan darat selama tiga hari seperti terobatiBahkan, saya sampai lupa mencatat nama manajer proyek yang hebat itu! (*)
Dahlan Iskan
CEO PLN
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memikirkan 1.000 Kematian Sebulan
Redaktur : Tim Redaksi