Ubhara Jaya Gelar Bedah Buku tentang Intelijen

Jumat, 10 Februari 2023 – 12:05 WIB
Bedah buku ‘Pembangunan Jaringan’ di Kampus 2 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Bekasi, Kamis (9/2). Foto dok Ubhara Jaya

jpnn.com, BEKASI - Kepala Pusat Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) Hermawan Sulistyo mengatakan dunia intelijen selalu menarik dan relevan dengan perkembangan zaman.

Penuh rahasia, serba tertutup tetapi membutuhkan kapasitas intelektual yang baik. Intel, reserse dan akademisi merupakan satu kluster yang saling terkait satu sama lain.

BACA JUGA: Gempa di Papua, Ganjar Langsung Kontak Orang ini, Siap Kirimkan Bantuan

"Indonesia masih membutuhkan banyak ahli-ahli intelijen untuk kepentingan negara," ujar Hermawan dalam acara bedah buku ‘Pembangunan Jaringan’ di Kampus 2 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Bekasi, Kamis (9/2).

Buku yang ditulis intelijen senior Yohannes Wahyu Saronto ini mengupas banyak hal tentang konsep, metode dan pengembangan jaringan.

BACA JUGA: Maria Fransisca, Aktivis PMI, dari Finalis Puteri Indonesia jadi Peternak Sukses

Bukan hanya untuk organisasi intelijen tetapi juga untuk bisnis, sosial dan pendidikan.

"Buku ini untuk kebutuhan masyarakat. Saya tulis bukan hanya untuk komunitas intelijen. Tetapi terkait masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Buku ini bisa digunakan siapa saja. Karena buku ini ada di pasaran," jelas Wahyu.

BACA JUGA: Ide Jokowi Soal Ini Dianggap Berbenturan dengan UU Intelijen Negara

Menurut Laksamana Muda Tentara Nasional Indonesia (TNI) Ivan Yulivan, salah satu penanggap dalam bedah buku ini, dengan teknologi canggih dan jaringan, saat ini orang bisa diam di rumah tetapi informasi masuk dengan sendirinya, alat dan senjata bisa dikendalikan dari jauh.

"Ini sudah mulai berkembang dalam peperangan di beberapa negara,” ucap Ivan yang juga merupakan Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Bidang Pertahanan dan Keamanan.

Sementara, dalam sambutannya, Rektor Ubhara Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi (Purnawirawan) Dr. Drs. Bambang Karsono, mengapresasi keberadaan buku ini.

"Jadi ada dua hal. Yang pertama, semua bisa belajar dengan baik mengenai perkembangan intelijen di Indonesia. Yang kedua, buku ini juga bisa sebagai dasar mahasiswa, dalam rangka mengembangkan wawasan kebangsaan dan security yang menjadi kekhasan Ubhara Jaya," terangnya.

Deputy Editor iNews TV, Aiman Witjaksono yang turut hadir sebagai penanggap menyampaikan, profesi intelijen tidak jauh berbeda dengan profesi jurnalis.

Kemampuan insting yang tajam dalam melihat isu dan dukungan teknologi open source intelligent (osint) akan menghasilkan produk yang luar biasa.

“Kemampuan tersebut dibutuhkan bukan saja untuk organisasi intelijen tetapi juga bagi organisasi bisnis, lembaga nonprofit dan bahkan organisasi pendidikan seperti kampus dan sekolah,” ucap Aiman.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler