jpnn.com - DENPASAR – Ribuan pemedek memadati Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, tepat pada Hari Raya Galungan, kemarin (10/2). Sejak fajar menyingsing, pemedek hilir mudik memadati pura di tengah Kota Denpasar ini untuk bersembahyang.
Persembahyangan Galungan sendiri berlangsung sejak pukul 05.00 pagi hingga pukul 20.00 WIB malam kemarin. Para pemedek membawa sesaji berupa canang sari, dan berbagai macam buah-buahan dan jajanan saat melakukan ritual persembahyangan.
BACA JUGA: Jaksa Mengajar, Anak SD Tanya Korupsi Itu Apa?
Pemangku Pura Jagatnatha Jero Mangku I Made Langgeng Buana mengatakan, Hari Raya Galungan dimaknai sebagai hari kemenangan kebaikan melawan kejahatan.
“Untuk itu kita perlu beryadya atas anugerah yang telah diberikan Ida Hyang Widi Wasa ini dengan menebar kebaikan ke seluruh penjuru isi alam semesta,” ujar Jero Mangku.
BACA JUGA: Gawat! Rumah Liar di Daerah Ini Terus Tumbuh
I Wayan Putri, salah satu pemedek mengatakan, dirinya bersama keluarga bersembahyang di Pura Jagatnatha untuk menghaturkan doa sekaligus mengucapkan syukur akan kelimpahan rezeki dan kesehatan dari Hyang Widi Wasa.
“Tadi sembahyang dulu di rumah, terus ke sini (Pura Agung Jagatnatha, red). Setelah ini kami mau ke Pura Tambangan yang ada di Pemecutan, sampai siang rencananya kami mau beribadah di lima pura,” papar Nengah Sartini, pemedek asal Karangasem.
BACA JUGA: Anak Buah Jadi Tersangka, Rano: Saya Tegaskan Siap Pasang Badan
Sementara itu, Jero Mangku Made Tantrawan, pengayah Pura Agung Jagadnatha mengatakan, sebelum melakukan persembahyangan ke pura-pura yang ada, pemedek biasanya terlebih dahulu melakukan persembahyangan di rumah atau merajan masing-masing.
“Jadi masyarakat bisa bersilaturahmi dengan anggota keluarga, serta kerabat terlebih dahulu,” katanya seperti dilansir Bali Express (Grup JPNN).
Intinya, kata dia, pada hari raya ini bagaimana umat Hindu bisa mengekang sifat buruk untuk mencapai kedamaian.
Itu semua tergantung dari diri kita sebagai manusia. Karena, kita harus bisa melakukan introspeksi diri dan meningkatkan bhakti srada kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar dapat diberikan anugerah dan bisa memberikan rasa damai dalam diri kita,” katanya.
Yang menarik, selain pemedek, banyak wisatawan asing yang ikut terlibat dan mengikuti prosesi persembahyangan.
Seperti penuturan Dimitry, wisatawan asal Rusia yang baru tiga hari berkunjung ke Bali. Dirinya mengatakan sangat takjub dengan budaya yang ada di Bali.
“Saya baru pertama kali ke Bali. Dan, saya melihat acara ini saya benar-benar kagum dengan kebudayaan yang ada di Bali,” ujarnya.(ika/lit/mus/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Gembira untuk Penggemar Sepeda
Redaktur : Tim Redaksi