jpnn.com, TARUTUNG - Eforus dan petinggi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) mendoakan KH Ma’ruf Amin yang kini menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo kelak bisa memenangi Pilpres 2019. Doa sekaligus harapan itu terucap saat Ma’ruf menghadiri Rapat Majelis Pekerja Sinode HKBP di Tarutung, Tapanuli Utara, Jumat (5/10).
Dalam kesempatan itu, Eforus HKBP Darwin Lumbantobing menyerahkan ulos kepada Ma’ruf dan istrinya, Wury Estu Handayani. Menurut Darwin, ulos bagi masyarakat Batak berarti permohonan agar Tuhan mengabulkan rencana dan cita-cita yang diinginkan.
BACA JUGA: Sinergi Nawacita Janjikan 90 Juta Suara untuk Jokowi-Maruf
“Ulos kami berikan kepada bapak (Ma’ruf, red) dan ibu (Wury, red). Kami berharap, kami berdoa, kami bercita-cita, agar segala rencana bapak dan ibu, menjadi wakil presiden Republik Indonesia, kiranya Tuhan meridai, kiranya Tuhan mengabulkan, kiranya Tuhan meluluskan rencana itu," kata Darwin sebagaimana siaran pers Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin.
Dengan ulos itu pula, kata Darwin, maka doa warga HKBP akan terus menyertai Kiai Ma’ruf. “Kami selalu mendukung dan berdoa untuk bapak," tambahnya.
BACA JUGA: Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Murah, DPRA Menyurati Jokowi
Kiai Ma’ruf dan Wury tampak berdiri berdampingan. Selanjutnya, Pendeta Darwin melakukan pengulosan kepada cicit Imam Besar Masjidilharam Syeikh An Nawawi Al Bantani dan istrinya.
Sedangkan Kiai Ma’ruf sebelum pengulosan diberi kesempatan terlebih dahulu untuk menyampaikan kata sambutan. Ketua umum nonaktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengawali sambutannya dengan ucapan assalamualaikum.
BACA JUGA: Petuah KH Maruf tentang Pancasila di Makam Sisingamangaraja
KH Ma'ruf Amin saat menyampaikan kata sambutan pada Rapat Majelis Pekerja Sinode HKBP di Tarutung, Tapanuli Utara, Jumat (5/10). Foto: TKN Jokowi - Ma'ruf
Hadirin pun kompak menjawab. “Waalaikumsalam,” ucap ratusan warga HKBP.
Selanjutnya, Kiai Ma’ruf berbicara tentang Pancasila dan UUD 1945 yang telah menyatukan berbagai suku di Indonesia menjadi sebuah bangsa. Ulama kelahiran 11 Maret 1943 itu juga menyinggung persoalan pendirian rumah ibadah yang sering menimbulkan persoalan antarumat beragama.
Menurutnya, solusi dalam persoalan tentang pendirian rumah ibadah adalah cara-cara damai dan kehadiran negara. “Kita harus cepat selesaikan konflik dan negara harus hadir mengambil peran," katanya.
Namun, katanya, harus ada saling pengertian. Selain itu, sambung Kiai Ma’ruf, toleransi antarumat beragama harus dikedepankan.
"Marilah bangun bangsa ini di atas prinsip saling pengertian. Kita bangun negara ini bersama-sama untuk menghilangkan kesenjangan," katanya.(jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hoaks Ratna Bikin Prabowo Jadi Tidak Kompetitif
Redaktur : Tim Redaksi