jpnn.com - Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran Bandung Muradi menilai blunder politik yang dilakukan Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait kasus hoaks Ratna Sarumpet membuat persepsi publik pada pasangan nomor urut 02 itu menjadi tidak baik.
Muradi menjelaskan, kecerobohan dalam politik bisa saja menjadi hal yang biasa. Namun, ujar dia, jika berkali-kali dilakukan dan nampak kesulitan untuk mengklarifikasi dan cenderung menyalahkan lawan politik, hanya akan membuat posisi dan penerimaaan publik makin negatif.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya akan Garap Prabowo & Fadli soal Dusta Ratna
"Hal inilah yang diyakini akan membuat posisi Prabowo-Sandi tidak cukup kompetitif dalam mengarungi Pilpres 2019 mendatang," kata Muradi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/10).
Muradi menyebut ada tiga hal yang mempertegas mengapa potensi elektabilitas Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 akan tergerus. Pertama, respons bersifat reaksioner atas sejumlah fenomena dan klaim ‘play victim’ dari elite politik yang tidak melalui mekanisme kroscek atas informasi yang diserap.
BACA JUGA: Kubu Prabowo Bantah Jalankan Strategi Pilpres ala Trump
"Mengakibatkan informasi tersebut menjadi diragukan kebenarannya dan mengarah ke informasi bohong," ungkap Muradi.
Kedua, lanjut dia, kemampuan untuk mengelola isu dan program yang ditampilkan tidak dalam posisi yang tepat. Hal ini mengarah kepada kemungkinan memanfaatkan isu yang diragukan kebenarannya.
BACA JUGA: Bisa Jadi Ratna Sarumpaet Punya Skenario Kabur ke Chile
"Dan kasus hoaks Ratna adalah bagian dari puncak atas kecerobohan yang terus menerus dilakukan selama ini," jelasnya.
Ketiga, kata dia, penegasan asal beda dari calon lain mengakibatkan posisi dari masing-masing paslon berada pada perbedaan pijakan politik.
"Pembelahan ini pada akhirnya menguatkan perbedaan di antara keduanya sehingga apa pun hal yang dianggap bisa men-downgrade masing-masing calon dengan segala potensi yang ada," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Horas! Sambutan Hangat untuk Kiai Maruf di Taput dan Balige
Redaktur & Reporter : Boy