jpnn.com, JAKARTA - Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengomentari buruknya udara Jakarta, dalam beberapa waktu terakhir.
Salah satunya saat libur Lebaran Idul Adha 2024. Saat itu, Jakarta menjadi salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
BACA JUGA: Anies Kritik Heru Budi yang Ubah Aturan soal Pajak Hunian di Bawah Rp 2 Miliar
Menurut Anies, menurunkan kualitas udara yang buruk tak hanya bisa dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri.
“Pernah saya sampaikan bahwa penyelesaian soal polusi udara kita harus kerjakan bersama-sama lintas wilayah,” ucap Anies di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (19/6).
BACA JUGA: Cemari Udara, Operasional 2 Perusahaan Nakal Ini Disetop KLHK
Anies pun mengaku heran bila udara Jakarta menjadi yang terburuk bahkan saat hari libur sekali pun.
Padahal, saat libur seharusnya tidak ada kendaraan bermotor dalam volume yang tinggi.
BACA JUGA: Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Kelima Terburuk di Dunia
“Ternyata tetap indikator untuk polusi udara menunjukkan angka yang tinggi, artinya ada volume udara yang cukup besar melewati kota Jakarta dan udara itu enggak bersih,” jelasnya.
Sebelumnya, kualitas udara Jakarta menjadi salah satu yang terburuk saat libur lebaran pada Senin (17/6).
Data situs pemantau kualitas udara indeks kualitas udara (air quality index/ AQI) di Jakarta berada di angka 223.
Wilayah Jakarta mencatatkan angka partikel halus (particulate matter/ PM) 2,5 berada pada angka 153,4 mikrogram per meter kubik (µg/m³) atau setara 30,7 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Lalu, pada Selasa (18/6), kualitas udara di Jakarta berada dalam kategori tidak sehat, menempatkan kota ini pada posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk.
Menurut data yang dihimpun IQAir, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 229 pada pukul 07.49 WIB. (mcr4/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi