jpnn.com, JAKARTA - Universitas Prasetiya Mulya menjadi saksi suksesnya babak nasional Philip C. Jessup Competition 2024 yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa hukum dari berbagai universitas di Indonesia, Sabtu (3/2) lalu.
Dalam pertarungan sengit pada putaran final, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) dan Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan Bandung (FH UNPAR) bersaing.
BACA JUGA: Mahasiswa UGM Mengembangkan Motor Listrik yang Memiliki TKDN 57,42 %
UGM meraih keunggulan sebagai pemenang Jessup Competition 2024 babak nasional, diikuti oleh UNPAR di posisi kedua, dan Universitas Prasetiya Mulya meraih tempat ketiga.
Setelah perjalanan yang luar biasa, UGM berhasil meraih gelar Juara Putaran Nasional Philip C. Jessup ini, mengakhiri penantian selama lebih dari satu dekade sejak tahun 2012.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: UGM Menilai Jokowi Menyimpang Dari Prinsip dan Moral Demokrasi
Sebagai juara, mereka akan menjadi perwakilan Indonesia pada putaran internasional yang akan berlangsung di Washington DC pada bulan April mendatang.
Tim UGM diwakili oleh, Dylan Jesse Andrian, Michael Melbourne, Sabina Zildji, Raihan Sjahputra, Rachelle Amadea, dan Fresina Choerupriyatna
BACA JUGA: Alumni UGM Ini Sukses Raih Peringkat Pertama Seleksi CASN Kejaksaan
Philip C. Jessup Competition merupakan Kompetisi Peradilan Semu Hukum Internasional tertua dan terbesar di dunia, menarik peserta dari hampir 800 sekolah hukum di lebih dari 100 negara.
Kompetisi ini diakui sebagai kompetisi peradilan semu paling bergengsi di dunia oleh berbagai organisasi dan universitas internasional, serta merupakan salah satu grand slam atau perdebatan besar.
Ketua Kamar Perdata I Gusti Agung Sumanatha memberikan sambutan dan mengumumkan pemenang dengan penuh kebanggaan. Ia mengungkapkan apresiasi kepada semua peserta yang melewati perjuangan panjang.
"Saya terharu dan bangga melihat perwakilan anak muda Indonesia," ujar Sumanatha.
Pesan dari Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin yang disampaikan melalui Sumanatha menegaskan dukungan MA terhadap konsistensi kompetisi ini.
Sumanatha memberikan selamat kepada para pemenang dan berpesan agar terus meningkatkan kapasitas untuk meraih sukses pada putaran internasional.
Hikmahanto Juwana, pendiri The Indonesian Society of International Law (INASIL), yang telah menjadi motor penggerak kompetisi ini sejak tahun 2001, melihat Philip C. Jessup Competition sebagai cahaya cerah bagi masa depan hukum Indonesia.
Dia mengajak mahasiswa FH di Indonesia untuk berkontribusi dengan kecermatan berpikir mereka dan berharap mereka dapat mengabdikan ilmu mereka untuk Indonesia. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif