Ujang Sebut Tujuan Akhir Luhut Bukan Menunda Pemilu, Begini Skenarionya

Minggu, 13 Maret 2022 – 22:08 WIB
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terus bermanuver soal penundaan pemilu, apa tujuannya? Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Ujang Komarudin meyakini tujuan akhir Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan adalah memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkuasa tiga periode.

Penundaan pemilu 2024 adalah salah satu bagian dari skenario tersebut.

BACA JUGA: Sebenarnya Pak Luhut Pakai Big Data atau Big Dusta?

"Jokowi 3 periode ini menjadi skenario akhir dan akan dieksekusi. Nanti pintu masuknya via PPHN (Pokok-Pokok Haluan Negara) dan MPR akan cari alasan agar bisa amandemen konstitusi," kata Ujang kepada JPNN.com, Minggu (13/3).

Menurut Ujang, jika penundaan pemilu gagal, maka upaya selanjutnya adalah amendemen konstitusi untuk mengizinkan presiden berkuasa tiga periode.

BACA JUGA: Peneliti Media Sosial Bantah Data dari Menko Luhut Soal Pemilu 2024

Setelah itu berhasil, Jokowi akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden.

"Masyarakat, sih, menolak tetapi akan dibuat seolah-olah masyarakat menerima," tambah Ujang.

BACA JUGA: Luhut Binsar Klaim Rakyat Tak Tertarik Pemilu, Politikus PDIP Singgung Sejarah Orba

Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia itu menilai upaya sistematis ini bertujuan untuk meyakinkan dan mengkonsolidasikan masyarakat agar yakin dan percaya dengan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.

"Itu sudah skenario. Jadi, akan dilakukan apa pun caranya," tandas Ujang.

Sebelumnnya, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku memiliki data yang menunjukkan rakyat Indonesia tidak tertarik dengan pemilu.

Sebab, kata Luhut, rakyat tidak ingin pelaksanaan pemilu memunculkan kegaduhan seperti pemilu 2019.

"Kalau di menengah bawah itu pokoknya pengin tenang, bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin," kata Luhut dalam wawancara yang ditayangkan di YouTube akun Deddy Corbuzier.

Rakyat Indonesia, lanjut dia, juga sedang merasa kesulitan akibat pandemi Covid-19 sehingga menolak jika anggaran Rp 110 triliun dihamburkan demi penyelenggaraan Pemilu 2024. (mcr9/jpnn)


Redaktur : Adil
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler