jpnn.com, PYONGYANG - Korea Utara (Korut) kembali memasang wajah garangnya pekan ini. Menurut Korean Central News Agency (KCNA), agen berita pemerintah Korut, Kim Jong-un baru saja menyaksikan percobaan senjata taktis terbaru Rabu lalu (17/4).
Percobaan tersebut merupakan yang pertama setelah diskusi Jong-un dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi Februari lalu gagal. Menurut pemerintah Korut, senjata taktis tersebut mempunyai hulu ledak berkekuatan tinggi. Bom tersebut mampu mengubah mode penyerangan bergantung pada target.
BACA JUGA: Korut Kembali Uji Coba Senjata Pemusnah Massal
''Dengan panduan terbang yang unik dan bom yang kuat, senjata ini akan meningkatkan kekuatan perang Tentara Rakyat.'' Demikian berita yang dirilis KCNA.
BACA JUGA: Fasilitas Nuklir Korut Aktif Lagi, Bagaimana Reaksi Trump?
BACA JUGA: Donald Trump Masih Pengin Perang di Yaman
Analis Korut Ankit Panda mengungkapkan, deskripsi yang diberikan Korut seakan menjadi tanda bahwa mereka menguji misil jarak jauh. Padahal, sangat mungkin yang diuji adalah rudal antitank, rudal anti serangan udara, atau bahkan sekadar roket.
''Menurut saya, Jong-un berusaha menyampaikan pesan kepada Trump. Bahwa potensi militer mereka akan terus tumbuh,'' ujar Harry Kazianis, analis dari Center for the National Interest.
BACA JUGA: Terungkap, Donald Trump Tak Mau Palestina Merdeka
Dia menganggap Korut sudah frustrasi dengan sikap AS. Meski menegaskan niat untuk mencapai titik tengah dalam negosiasi, Washington belum menunjukkan fleksibilitas dalam pembicaraan selama ini.
Hal itu terbukti setelah Korut meminta agar Menlu AS Mike Pompeo tak lagi ikut campur dalam pembicaraan denuklirisasi. Menurut mereka, Pompeo merupakan sumber masalah negosiasi yang terhambat selama ini. (bil/c5/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkicau soal Kebakaran Notre Dame, Donald Trump Disemprot Warganet
Redaktur & Reporter : Adil