UKM Indonesia Naik Kelas, Tampil di Seoul Food and Hotel 2022

Rabu, 08 Juni 2022 – 13:31 WIB
UKM indonesia tampil di ajang pameran Seoul Food and Hotel 2022, Korea Selatan.Foto: Humas Kemendag

jpnn.com, JAKARTA - Usaha kecil menengah (UKM) makanan dan minuman serta peralatan makan kayu asal Indonesia meningkatkan aksesnya ke pasar Korea Selatan.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) bekerja sama dengan ASEAN–Korea Centre (AKC) kembali memfasilitasi UKM Indonesia tersebut tampil di Seoul.

BACA JUGA: Begini Strategi Gibran Membawa Produk Solo di Ajang Java in Paris

Dirjen PEN Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan program ASEAN Trade Fair diharapkan mampu meningkatkan akses pasar dan internasionalisasi UKM ASEAN.

"Ini merupakan salah satu tujuan strategis ASEAN Strategic Action Plan for SME Development 2016—2025,” ujar Didi, Rabu (8/6).

BACA JUGA: Begini Cara Gibran Kenalkan Batik Solo Hingga Mancanegara, Top!

Acara yang berlangsung pada pameran Seoul Food and Hotel 2022 diselenggarakan di Korea International Exhibition Center (KINTEX), Seoul, Korea Selatan pada 7—10 Juni 2022. 

Didi mengungkapkan sejak 2014 Indonesia dan negara ASEAN telah mendorong para pelaku UKM untuk memasuki pasar Korea Selatan melalui partisipasi pada berbagai pameran dagang.

BACA JUGA: Begini Langkah Bea Cukai Dorong Pemulihan Ekonomi

“Dalam kegiatan kali ini, selain pameran ASEAN Trade Fair, pelaku usaha juga berkesempatan mengikuti seminar peningkatan kapasitas untuk mendapatkan informasi terkini mengenai peluang pasar Korea Selatan, tren yang berkembang, dan ketentuan impor yang berlaku,” ungkap Didi. 

Pada tahun ini paviliun Indonesia menampilkan produk minuman serbuk coklat dari Indo Universal Spice, minuman air kelapa, santan, dan minyak kelapa dari PT Jagad Kelapa Nusantara.

Kemudian, produk makanan ringan berbahan kentang dengan berbagai varian rasa dari PT Pacific Food Indonesia, serta produk peralatan makan kayu dari Art Classic International. 

AKC juga mendorong promosi produk organik dan ramah lingkungan untuk merespons tren belanja generasi MZ (milenial dan Z) di Korea Selatan.

Direktur Kerja sama Pengembangan Ekspor Ni Made Ayu Marthini berharap pemanfaatan berbagai program promosi yang diselenggarakan AKC dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan. 

Pada 2021, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan mengalami kenaikan sebesar 41,8 persen.

"Kinerja ini merupakan kabar baik dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi, khususnya karena Indonesia dan Korea Selatan memiliki Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA),” kata Made. 

Melalui IK-CEPA, pada perdagangan barang, Korea Selatan akan mengeliminasi hingga 95,54 persen pos tarifnya yang mencakup 97,33 persen nilai impor Korea Selatan dari indonesia, sementara Indonesia mengeliminasi 92,06 persen pos tarifnya. 

Pada sektor perdagangan jasa, Indonesia dan Korea Selatan berkomitmen membuka lebih dari 100 subsektor, serta meningkatkan integrasi beberapa sektor jasa di masa depan, yaitu konstruksi, layanan pos dan kurir, hingga franchise. (mcr28/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada yang Istimewa di Perayaan HUT Pertama Sukarelawan Teman Ganjar


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler