jpnn.com - PANDEGLANG - Ulama kondang dan berpengaruh di Pandeglang, Banten, KH Murtadlo Dimyati menyarankan pemerintah kembali menerapkan panataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Menurutnya, penataran P4 lebih urgen dilaksanakan ketimbang membentuk badan khusus yang bertugas memantapkan Pancasila.
Kiai Murtadlo mengatakan hal itu guna menanggapi rencana Presiden Joko Widodo membentuk Unit Kerja Presiden Bidang Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Menurutnya, pembentukan unit khusus itu akan memakan waktu, sementara kini kondisinya sudah sangat mendesak sehingga setiap warga negara harus benar-benar diberi pemahaman tentang Pancasila.
BACA JUGA: Tiba-Tiba Langit Tambang Runtuh dan Menimpa Pria itu
"Membentuk sebuah lembaga baik langsung di bawah Presiden atau entah di bawah siapa dan apa akan makan waktu yang panjang. Tapi jika metode Penataran P4 dijadikan jalan pintas akan lebih cepat dan bisa di buat serempak," ujarnya melalui pesan singkat, Selasa (20/12) malam.
BACA JUGA: Fenomena Ayam Kampus Dibongkar Polisi
KH Murtadlo Dimyati, pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, Cidahu, Pandeglang, Banten. Foto: dokumen JPNN.Com
Ulama yang beken disapa dengan panggilan Abuya Murtadlo itu menambahkan, dirinya tak mempersoalkan soal badan yang akan memantapkan ideologi Pancasila. Namun, sambungnya, yang lebih penting justru realisasi upaya menanamkan falsafah Pancasila.
BACA JUGA: Maaf, Giana Terpaksa Begini karena Tuntutan Ekonomi
“Ini guna mengembalikan nilai-nilai gotong-royong, toleransi dan menghambat ideologi yang tak sesuai di Indonesia. Karena itu pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila, red) dan penataran P4 harus mulai dilakukan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dari pejabat desa hingga lembaga negara,” cetus pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, Cidahu, Cadasari, Pandeglang itu.(jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Karma Berlaku, Istri Histeris saat Hendak Dimadu
Redaktur : Tim Redaksi