Ulama di Madura Tolak Sertifikasi Khatib

Minggu, 05 Februari 2017 – 12:45 WIB
MUI. Foto: MUI

jpnn.com - jpnn.com - Penolakan terhadap sertifikasi khatib terus bermunculan dari kalangan ulama.

Di Madura, seluruh ulama kompak menolak sertifikasi karena dinilai membatasi ruang gerak khatib/ulama.

BACA JUGA: Walah! Bupati Tasik Ikut Tolak Sertifikasi Khatib

"Kami sudah melakukan rakorda MUI‎. Rakorda ini terkait rencana pemerintah mengeluarkan sertifikasi khatib/ulama. Hasil rakorda memutuskan kami menolak rencana tersebut," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumenep KH Safraji, Minggu (5/2).

Menurut Kiai Safraji, penolakan tersebut karena‎ sertifikasi akan membatasi ruang gerak ulama terutama di Madura.

BACA JUGA: MUI Tolak Sertifikasi Khatib

Niat pemerintah untuk mengatur khatib/ulama memang baik, tapi dengan label sertifikasi dikhawatirkan bisa saja seorang khatib tidak bisa hadir.

Akhirnya jemaah pindah ke masjid lainnya yang khatib/ulamanya bersertifikasi.

BACA JUGA: Mayoritas Menolak Wacana Sertifikasi Khatib

"Sebenarnya sertifikasi atau tidak, yang penting isi ceramah mengandung hikmah, nilai-nilai keislaman, berdiskusi dengan baik," ujarnya.

Dia menambahkan, selama ini di Madura, Pamekasan, Bangkalan, Sumenep, semuanya berjalan baik meski tanpa sertifikasi‎. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag Banyak Masalah kok Mau Sertifikasi Khatib


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler