jpnn.com, JAKARTA - Ketua PB Nahdlatul Ulama (NU) KH Marsudi Syuhud mengatakan, persatuan adalah ajaran Islam yang wajib disampaikan para ulama di Indonesia.
“Persatuan dalam konsepsi para ulama merupakan perintah Allah dalam Alquran wala tafarroqu yang artinya jangan terpecah belah. Bersatu adalah rahmat, bercerai-berai adalah azab. Ini adalah landasan keagamaan para ulama. Jadi, persatuan adalah ajaran agama Islam yang harus disampaikan oleh para ulama kepada umatnya.” ujar Marsudi, Selasa (20/3).
BACA JUGA: PBNU Ikut Soroti Disparitas Harga Pangan
Menurut alumnus Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin Jember ini, peran ulama masih sangat dibutuhkan sebagai pilar pemersatu bangsa.
Ulama yang bisa menjaga NKRI adalah ulama-ulama yang selalu dalam hati dan perilakunya mengutamakan persatuan dan kesatuan.
BACA JUGA: Kearifan Lokal Senjata Ampuh Tangkal Ideologi Transnasional
Dia mengungkapkan, saat ini peran ulama sangat dibutuhkan oleh bangsa ini untuk kembali menyatukan dan merajut potensi perpecahan bangsa.
Apalagi, akhir-akhir ini banyak sekali gangguan yang merongrong persatuan dan kebinekaan Indonesia.
BACA JUGA: Ah, Masa Orang Gila Bisa Pilih Serang Ulama?
Contohnya adalah munculnya bibit-bibit perpecahan dan kekerasan, terutama yang mengatasnamakan agama, untuk menghancurkan keutuhan NKRI.
Marsudi mencontohkan banyak negara yang hancur karena perpecahan masyarakat yang tidak bisa dibendung lagi.
“Banyak negara terpecah belah seperti Afghanistan sudah ratusan tahun terjadi perang saudara. Padahal, mayoritas penduduk di sana beragama Islam. Perang di Afghanistan belum selesai, sudah pindah ke Irak. Kemudian Irak belum selesai perangnya sudah pindah ke Libya, dan terakhir di Suriah,” ungkap Mursudi.
Dia menjelaskan, Indonesia sudah lama memiliki potensi perpecahan seperti itu.
Namun, berkat jasa para pahlawan dan ulama, berbagai serangan dan gangguan berhasil dihalau dari Indonesia.
Yang pasti, tegas Mursudi, peran ulama dalam mendirikan dan menjaga NKRI ini sangat besar.
Dia menambahkan, fakta ini tidak boleh dilupakan oleh generasi saat ini.
Sebelum Indonesia terbentuk, sambung Mursudi, ulama di nusantara telah memiliki mimpi yang sangat besar untuk mendirikan sebuah bangsa yang besar.
Untuk mewujudkan impian itu, lanjut Mursudi, para ulama mengumpulkan umat dan membentuk organisasi-organisasi sosial keagamaan seperti Nahdatul Wathan, NU, PERSIS, PUI, dan Muhammadiyah.
Menurut dia, organisasi keagamaan ini tidak hanya memiliki misi keagamaan, tapi berhasil menanamkan nasionalisme kepada umatnya untuk bermimpi memiliki sebuah bangsa. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PBNU: Perayaan Imlek Momen Untuk Perkokoh Toleransi
Redaktur & Reporter : Ragil