jpnn.com, JAKARTA - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Ciracas bersama pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Yassiin Al Ma'ruf Ciracas menolak politisasi praktis di masjid.
Mereka menunjukkan sikapnya saat menggelar istigasah kebangsaan bertema Menyambut Bulan Suci Ramadan, Mari Tingkatkan Peran dan Fungsi Masjid Sebagai Sarana Pemersatu Umat dan Perekat Kebinekaan di Masjid Yassiin Al Ma'ruf, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (26/4).
BACA JUGA: Waketum MUI: Masjid Jadi Tempat Kampanye, Masyarakat Pecah
Ketua Tanfidziyah MWC NU Ciracas Amirudin Yusuf mengakui suhu politik nasional meningkat menjelang Pilpres 2019.
"NU hadir dalam negara ini berfungsi sebagai penengah, tidak berat sebelah sesuai dengan nilai-nilai luhur yang telah digariskan oleh para ulama pendahulu NU,” kata Amirudin.
BACA JUGA: PSI Ajak Milenial Tolak Politisasi Rumah Ibadah
Di menambahkan, masjid kerap dijadikan tempat bagi segelintir pihak untuk melakukan politik praktis.
Pendapat senada disampaikan perwakilan DKM Yassiin Al Ma'ruf Ustaz Syukran.
BACA JUGA: Penggagas #2019GantiPresiden Dukung Politik Masuk Masjid
"Masjid Yassiin dibangun sebagai sarana ibadah umat, bukan untuk dijadikan sebagai sarana penunjang kepentingan politik praktis kelompok tertentu,” kata Ustaz Syukran.
Cucu KH Thaha Ma’Ruf itu menambahkan, Yayasan Al Ma'ruf didirikan dengan semangat dan dasar pendidikan Islam.
“Yayasan bukan untuk kepentingan politik serta bukan tempat untuk saling melempar fitnah dan ujaran kebencian di antara sesama," tambahan Ustaz Syukran. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Silaturahmi NU dan Muhammadiyah Patut Ditindaklanjuti
Redaktur & Reporter : Ragil