Dicegat Satu Jam Perjalanan Pulang

Selasa, 10 Agustus 2010 – 05:33 WIB

USTAD Abu Bakar Ba"asyir ditengarai ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror hanya satu jam dalam perjalanan pulang ke Solo dari Ciamis, Jawa BaratIni diungkapkan Ustad Wahyudin, direktur Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo dalam jumpa pers kemarin (9/8)

BACA JUGA: Fachmi Janji Berjihad Lawan Korupsi



Wahyudin menyatakan, kepergian Ba"asyir ke Ciamis adalah untuk mengisi pengajian rutin
Ikut dalam rombongan itu, istri Ba"asyir, Aisyah Baraja; istri Wahyudin, Muslihah; seorang sopir, dan satu orang asisten

BACA JUGA: Tahun Depan Mutasi PNS Besar-besaran

Ada sekitar empat sampai lima orang dalam mobil Toyota Kijang warna Silver yang ditumpangi Ba"asyir dan rombongan


Semalam sebelum penangkapan, Wahyudin mengaku ditelepon istrinya, Muslihah, jika rombongan akan menginap di rumah dia di Desa Kujang, Kecamatan Cikune, Ciamis, Jawa Barat

BACA JUGA: DL Sitorus MakinTersudut Soal Asal Uang Suap

"Saya berkomunikasi dengan istri saya sekitar jam 10 malamDia mengatakan kalau Ustad Ba"asyir akan menginap di rumah sayaMemang setiap Sabtu dan Ahad (Minggu) pekan kedua Ustad Ba"asyir mengisi dakwah di Priangan Timur, Tasikmalaya, Garut, Jawa Barat," beber Wahyudin.

Jika ditangkap pukul 08.00, lanjut Wahyudin, berarti baru sekitar satu jam perjalanan rombongan bertolak dari rumahnya di CiamisPenangkapan itu berada di perbatasan antara Jawa barat dengan CilacapWahyudin sendiri baru tahu penangkapan ini dari Yahya Zakaria, keponakannya"Keponakan saya yang menelepon dan memberitahukan penangkapan ituDia menyuruh saya untuk mengecek ke kepolisianSetelah mendapat kabar itu, saya berusaha menghubungi istri saya lewat teleponTidak dapat tersambung," aku Wahyudin.

Untuk meyakinkan dirinya, Wahyudin mengecek berita penangkapan ini dari internetDirinya menyesalkan, penangkapan itu tanpa disertai surat resmi dari kepolisanSebab, Wahyudin mengaku kalau sampai sekarang keluarga belum menerima surat pemberitahuan resmi penangkapan dari kepolisianWahyudin meminta agar para perempuan yang bersama rombongan Ba"asyir segera dilepaskanSebab, mereka dinilai tak ada hubungannya sama sekali dengan tudingan polisi

Wahyudin menyayangkan alasan penangkapan yang dilontarkan polisiYakni adanya keterkaitan Ba"asyir dengan jaringan terorismeDirinya menilai kalau tindakan dari tim Densus itu merupakan suatu rekayasa dan metode pengalihan isu.  "Dari pondok, kami menyayangkan penangkapan terhadap Ustad Ba"asyirSelama ini ustad hanya berdakwahMemang dakwahnya sedikit tegas dalam menyampaikan syariat Islam," terang Wahyudin

Ustad yang murah senyum ini menyatakan kalau isu itu berasal dari AmerikaDirinya menilai kalau isu keterkaitan dengan terorisme merupakan suatu komoditas dan akan muncul terus-menerus"Isu itu memang sengaja dilontarkan menjelang momentum RamadanDan sudah menjadi tren setiap penerimaan santri baru muncul isu yang dikait-kaitkan dengan terorismeGambaran saya ini lebih pada pengalihan isu," ujar dia.

Lebih lanjut, Wahyudin akan melakukan konfirmasi ke pihak kepolisian mengenai kondisi dan keberadaan Ba"asyir dan istrinyaDirinya yakin kalau Ba"asyir tidak bersalah, dan siapa pun yang menzaliminya akan mendapatkan laknat

Dia juga siap jika harus kehilangan istri yang dicintainya dalam peristiwa iniSebab menurutnya kematian tersebut dalam kebaikanDan pondok pesantren yang dipimpinnya tidak akan terganggu dengan adanya penangkapan tersebut"Pondok akan terus berjalan, tidak akan terganggu," tegas Wahyudin singkat.(res/nan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Total Tanah Wakaf 300 Ribu Hektare


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler