Ulat Bulu Serang Rumah Warga

Jumat, 10 Oktober 2014 – 20:12 WIB
Salah seorang warga membersihkan ulat bulu yang menyerang rumahnya di Jalan Sei Ismail I Kelurahan Teladan Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kamis (9/10). Foto: Susilawady/JPNN

jpnn.com - KISARAN – Warga di Lingkungan V Kelurahan Teladan Kecamatan Kota Kisaran Timur, Asahan, atau tepatnya di Jalan Sei Ismail I heboh. Pasalnya, ribuan ulat bulu (lymantridae) menyerang pemukiman warga, Kamis (9/10).

Informasi dihimpun Metro Siantar (Grup JPNN), sejumlah rumah warga mulai diserang ribuan ulat bulu berwarna hitam ada yang berkepala hitam dan merah.

BACA JUGA: Pebalap 20 Negara Berlomba di Tour de Banyuwangi Ijen

Awalnya ada beberapa ekor dijumpai di dalam dapur dan kamar mandi. Namun tidak lama beselang setelah dibersihkan puluhan ulat bulu kembali ditemukan dengan jumlah yang semakin banyak.

Nek Rusma, seorang warga mengatatakan, kejadian itu baru diketahui pada saat sedang bersih-bersih rumah. Dan keberadaan ulat bulu semakin tidak bisa dikendalikan pada siang hari.

BACA JUGA: Pelamar CPNS 82 Persen dari Luar Daerah

“Waktu bersih-bersih rumah, tiba-tiba sudah banyak ditemui ulat bulu,” katanya diamini warga lain bernama Lela, Lendot dan buk Jenab.

Hal senada dikatakan Lela. Dia mengaku kaget, saat melihat dinding rumahnya banyak menempel ulat bulu.,

BACA JUGA: Dorong Optimalisasi Kawasan Pesisir

“Aku kaget saat mau berangkat kerja, banyak ulat bulu di dinding rumah. dan sore sepulang kerja juga demikian, Aku khawati, karena aku masih punya bayi,” aku Lela sembari meminta supaya pemerintah setempat mengambil tindakan agar ulat bulu tidak meluas ke pemukiman lain.

Lurah Kelurah Teladan Ikhwanul Zuhri Pane yang mendapat informasi itu, langsung turun ke lapangan.

“Baru saja mendapat laporan dari warga, jika ribuan ulat bulu menyerang pemukiman dan pihaknya berharap agar warga mengambil tindakan sementara sebelum pihak terkait mengatasi,” kata Ikhwanul Zuhri Pane.

Dia mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Kota Kisaran Timur dan Dinas Pertanian soal serangan ulat bulu itu.

Beberapa waktu yang lalu, masyarakat di tiga kecamatan di Kabupaten Asahan juga dihebohkan dengan serangan ulat bulu yakni Kecamatan Air Batu, Rawang Panca Arga dan Airbatu.

Di wilayah Rawang Panca Arga, ulat bulu menyerang tanaman mangga, di Kecamatan Air Batu menyerang tanaman langsat sementara di wilayah Kecamatan Setia Janji menyerang tanaman kelapa sawit mencapai 21 hektar.

Ketika itu, perkembangan ulat bulu yang paling tinggi di wilayah Desa Silau Maraja Kecamatan Setia Janji. Dan Pemkab Asahan sudah menurunkan tim, bekerja menyuntikan pohon-pohon yang diserang ulat bulu dengan pestisida.

Drh Yusnani, sebagai dokter hewan di Dinas Peternakan Kabupaten Asahan ketika dihubungi terkait serangan ulat bulu itu, mengaku bahwa peningkatan populasi ulat bulu dipengaruhi degan keadaan iklim yang tidak menentu, dan berkurangnya predator pada suatu rangkaian rantai makanan.

“Ulat bulu merupakan bagian dari metamorfosa, namun karena predator pemangsa ulat berkurang, sehingga populasinya meningkat.Kondisi itu tidak berlangsung lama, karena ulat akan berujung dengan berubah menjadi kepompong selanjutnya menjadi kupu-kupu,” jelas drh Yusnani.

Dia menerangkan, siklusu peningkatan perkembangan ulat bulu sangat tergantung dengan kondisi alam. Dan Asahan mungkin salah satu tempat yang tempat untuk polulasi ulat bulu.

Salah satu jalan yang terbaik dengan untuk pencegahan, masyarakat diharapkan bisa menjaga alam sekitarnya, sehingga predator pemangsa ulat dapat berkembang dengan baik, dan rantai makanan dapat terus berlangsung.

“Kehadiran ulat bulu tidak mengganggu kehidupan manusia, hanya saja memakan daun tanaman. Dan itu bisa merugikan manusia. Kita berharap situasi ini tidak berlangsung lama, namun sebaiknya masyarakat juga menjaga alam, sehingga ekosistem dapat terjaga dan siklus kehidupan binatang dapat terjaga dengan baik juga,” pungkasnya. (sus/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Truk Sasak Lima Kendaraan Puspom AD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler