Ultimatum Jokowi, BEM SI Malah Disebut Pahlawan Kesiangan Oleh Sesama Mahasiswa

Jumat, 24 September 2021 – 23:12 WIB
Massa yang tergabung dalam BEM SI berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10). Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Selatan Safarianshah Zulkarnaen menanggapi umtimatum yang disampaikan BEM SI kepada Presiden Joko Widodo.

Diketahui, BEM SI mengultimatum Jokowi 3x24 jam terhitung mulai Kamis (23/9) untuk membatalkan hasil tes wawasan kebangsaan dan mengangkat kembali Novel Baswedan Cs sebagai pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

BACA JUGA: BEM SI Mengultimatum Jokowi, Ferdinand: Konyol!

Jika presiden tidak memenuhi tuntutan tersebut, BEM SI mengancam akan turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi.

Di sisi lain, HMI Cabang Jakarta Selatan menilai ultimatum tersebut sudah usang.

BACA JUGA: Massa BEM SI Sampaikan Tuntutan, Wakil Menteri Ini Membubuhkan Tanda Tangan

"Rekomendasi Komnas HAM dan Ombudsman saja tak ada pengaruh signifikan untuk Jokowi, apalagi BEM SI tiba-tiba muncul menjadi pahlawan kesiangan," kata Safa kepada JPNN.com, Jumat (24/9).

Menurutnya, Jokowi pasif dalam pemberantasan korupsi dan BEM SI dianggap sebagai pahlawan kesiangan.

BACA JUGA: BEM SI Berunjuk Rasa di Kantor Kementan, Wakil Menteri Temui Massa, Ini yang Terjadi

"Keduanya, sama-sama saya ragukan kejujuran atas dirinya dan perjuangannya," lanjut Safa.

Menanggapi ancaman BEM SI untuk turun ke jalan, Safa mengatakan demonstrasi saat ini tidak lagi relevan.

"Jangan sampai tindakan gegabah BEM SI hanya akan memperburuk situasi Covid di Jakarta," ujarnya.

Safa juga mengatakan BEM SI tidak perlu melakukan demonstrasi agar terlihat aktif.

"Saya tak sabar menunggu adanya agenda makan siang BEM SI dengan KSP atau presiden nantinya," pungkas Safa. (mcr9/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

 

Redaktur : Adil
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler