jpnn.com, JAKARTA - DPP PKB bereaksi soal twit kadernya Umar Hasibuan yang menyentil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Umar sebelumnya menanggapi pernyataan Jenderal Dudung yang menyayangkan kecilnya dana hibah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta era Anies Baswedan untuk Kodam Jaya.
BACA JUGA: PKB Tidak Menutup Kemungkinan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
Juru bicara milenial PKB Dira Martamin menegaskan pernyataan Umar Hasibuan tidak mewakili sikap PKB.
"Pernyataan tersebut bersifat pribadi, tidak mewakili PKB sebagai partai,” kata Dira dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (24/12).
BACA JUGA: Oknum Dosen Unand Pelaku Pelecehan Seksual Terancam Dipecat
Dira mengatakan pernyataan Umar Hasibuan melalui akun pribadi di Twitter yang ramai dikutip kanal berita itu tidak mewakili sikap PKB.
Pernyataan itu dinilai Dira cuma twit yang kemudian dibesar-besarkan oleh media seolah menjadi sikap PKB.
BACA JUGA: Apa Penyebab Kapten Dominggus Terdakwa Kasus Mutilasi di Timika Meninggal?
Menurut Dira, partai pimpinan Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin tidak ada urusan dengan besaran dana hibah yang diberikan Pemprov DKI era kepemimpinan Anies Baswedan untuk Kodam Jaya yang disesalkan oleh Jenderal Dudung.
Dira mengatakan TNI adalah kekuatan pertahanan negara yang harus terus didukung untuk memperkuat diri dengan persenjataan canggih dan keterampilan unggul.
"Ketua umum PKB berpesan untuk terus mendukung TNI dalam membangun kerja sama strategis di semua sektor," ujar dia.
Jenderal Dudung sebelumnya menyayangkan Kodam Jaya cuma ,mendapat hibah Rp 16 miliar dari Pemprov DKI Jakarta saat dipimpin Anies Baswedan.
Mantan Pangdam Jaya itu menilai jumlah itu sangat kecil dibandingkan dana hibah Pemprov DKI Jakarta untuk unit militer lain.
Pernyataan Dudung lantas dikomentari oleh Umar Hasibuan melalui akunnya di Twitter @UmarHasibuan77, sembari menautkan berita terkait.
"Mestinya anda terima kasih diberi hibah oleh Anies. Hibah dari Pemprov juga bukan buat Anda tetapi institusi TNI," demikian twit Umar Hasibuan.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam