jpnn.com - JAKARTA - Kubu calon presiden (capres) Joko Widodo alias Jokowi tak ciut nyali dengan klaim bahwa Prabowo Subianto punya tingkat kecerdasan intelektual (IQ) di atas 150. Alasannya, capres yang berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) itu memiliki hal yang tak kalah penting dibanding IQ Prabowo, yakni kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
Hal itu disampaikan Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan Wakil Sekjen PKS, Fahri Hamzah yang menyebut Prabowo memiliki IQ 152 sebagaimana bocoran hasil tes kesehatan capres-cawapres. Hasto menyatakan, menjadi pemimpin tidak cukup hanya cerdas.
BACA JUGA: KPK Didesak Usut Dugaan Suap Bupati Rokan Hulu
Menurut Hasto, pemimpin juga harus memiliki keseimbangan mental yang didapat dari kecerdasan emosi dan spiritual. Ditegaskannya, jika capres hanya didominasi kecerdasan intelektual atau emosional tanpa dibarengi kecerdasan spiritual, maka yang muncul hanya penyelewengan.
“Kalau hanya IQ atau EQ yang dominan tanpa dibarengi SQ, yang akan terjadi ya adalah praktik tak benar. Misalnya seperti mendapatkan dana kampanye melalui korupsi impor daging sapi,” kata Hasto di Jakarta, Selasa (3/6) malam.
BACA JUGA: Pramono Edhie Bakal Kikis Golput demi Prabowo-Hatta
Pria yang juga Wakil Sekjen PDIP itu menjelaskan, kecerdasan intelektual mendasari pemikiran, sedangkan kecerdasan emosi mendasari sikap. Adapun kecerdasan spiritual mendasari karakter. “Nah Pak Jokowi punya ketiga hal itu, makanya hadir sebagai pemimpin yang merakyat,” ucap Hasto.
Karenanya Hasto justru menganggap Fahri telah membuka kelemahan Prabowo. “Kalau hanya cerdas secara intelektual tapi tak cerdas secara emosi dan spiritual hanya akan melahirkan gejala split of personality. Bisa saja seorang tiba-tiba emosi dan memukul orang lain,” ulas Hasto.
Karenanya Hasto menyarankan Fahri tak usah terlalu membanggakan IQ Prabowo. Sebab, rakyat justru mencari pemimpin yang berkepala dingin, rendah hati, bijaksana dan tak mudah marah.
BACA JUGA: 7 Gubernur dan 3 Cawagub Ajukan Cuti Kampanye
Selain itu Hasto juga mempertanyakan data yang dimiliki Fahri bahwa IQ Prabowo mencapai 152. Sebab, data hasil tes kesehatan sifatnya sangat rahasia.
“Itu sama saja Fahri menyadap atau menggunakan segala cara untuk mendapatkan bocoran hasil psikotest pasangan calon. Itu bukan hanya tidak etis, tetapi juga melanggar hukum hanya demi ambisi untuk menang,” tandas orang dekat Megawati Soekarnoputri itu.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Organda Ajukan Kenaikan Biaya Klaim Asuransi Rp 25 Juta
Redaktur : Tim Redaksi