jpnn.com, BALIKPAPAN - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kalimantan Timur Muhamad Nur mengatakan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memang tidak berkontribusi besar terhadap pembentuk produk domestik regional bruto (PDRB).
Namun, sambung Nur, UMKM punya peran penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA: Hary Tanoe: Perindo Bangun Masyarakat Kecil Menjadi Mapan
Kaltim memiliki jumlah penduduk 3,6 juta dan UMKM mencapai 300 ribu. Kalau satu UMKM bisa mempekerjakan minimal tiga orang saja, 900 orang bekerja di sektor itu.
“Kalau dilihat dari delta penghitung PDRB, tentu jumlahnya kalah dengan perusahaan besar yang ada di Kaltim,” ujar Nur kepada Kaltim Post saat Diseminasi KPJU Unggulan UMKM di KPw-BI Kaltim, Jumat (29/3).
BACA JUGA: Hary Tanoe: Kalau Rakyat Kecil Sejahtera, Indonesia Pasti Maju
Terlebih PDRB dihitung berdasarkan nilai tambah barang atau jasa yang dihasilkan dari sektor tersebut.
Dengan demikian, penghitungan mulai harga yang berlaku hingga nilai tambahnya untuk mendapatkan nilai PDRB.
BACA JUGA: Hary Tanoe: UMKM Butuh Pendanaan Murah, Pelatihan, dan Proteksi
Namun, tambah Nur, sektor ini sangat efektif mengurangi pengangguran dan mendistribusikan pemerataan penghasilan masyarakat.
Artinya, kalau dipaksakan untuk persentase UMKM terhadap PDRB, jelas masih kecil sekali dan kalah jauh dengan perusahaan-perusahaan besar di Kaltim.
“Dalam rangka fungsi BI sebagai advisor pemerintah dalam pengembangan ekonomi, kami laksanakan penelitian komoditas produk jenis usaha (KPJU) unggulan Kaltim untuk UMKM,” kata Nur. (ctr/ndu/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investasi Migas Senilai Rp 200 Triliun Masuk Kaltim
Redaktur : Tim Redaksi