jpnn.com, SURABAYA - Rektor Universitas Airlangga Muhammad Nasih mengatakan, usaha mikro kecil menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia pun menilai safari diskusi bertajuk Penguatan Dukungan UMKM dan Sektor Ketenagakerjaan Sebagai Pengungkit Pertumbuhan Ekonomi 2021 sangat pas di tengah situasi seperti saat ini.
BACA JUGA: Begini Strategi Pemerintah untuk Membantu UMKM
Nasih mengatakan, diskusi publik itu sangat diperlukan agar masyarakat bisa memberikan masukan atas kebijakan yang sedang dilakukan pemerintah.
"Kami sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang sudah memberikan perhatian atas sektor UMKM dan ketenagakerjaan ini untuk bersama-sama mendiskusikannya dengan perguruan tinggi," ujar Nasih, Jumat (12/3).
BACA JUGA: Perpres Baru dari Pak Jokowi Bisa Bantu Memajukan UMKM
Menurut Nasih, forum diskusi kali ini merupakan hal yang sangat strategis untuk mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi nasional. Secara khusus Nasih menyoroti sektor UMKM berkontribusi sangat tinggi bagi PDB berbagai daerah.
Pihaknya sangat mengapresiasi apabila diskusi terus didorong dan ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang.
“Apa pun yang merupakan formulasi dari hasil diskusi kali ini dapat terimplementasikan dan ditindaklanjuti dengan aksi-aksi nyata oleh pemerintah," katanya.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Dian Agustia juga mengapresiasi langkah pemerintah melibatkan perguruan tinggi menyusun strategi dalam penguatan sektor UMKM dan ketenagakerjaan.
“Semua masyarakat bisa mendukung setiap kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah," kata dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan enam stimulus yang diberikan untuk mendukung UMKM dan koperasi.
Enam stimulus itu ialah subsidi bunga UMKM, bantuan produktif usaha mikro, subsidi imbal jasa penjaminan (IJP), penempatan dana pada bank umum, dan insentif pajak untuk restrukturisasi kredit dan dukungan lainnya.
Dalam program kredit usaha rakyat, pemerintah memberikan perpanjangan subsidi bunga sebesar tiga persen selama enam bulan, dan penundaan angsuran pokok, relaksasi kebijakan KUR.
“Secara khusus kepada ibu rumah tangga dan mereka yang terkena PHK, pemerintah memberikan KUR Super Mikro,” jelas Airlangga.
Airlangga menjelaskan, strategi lainnya yang berupa Banpres Produksi Usaha Mikro bagi pelaku usaha mikro yang tidak sedang menerima kredit perbankan.
Ada juga kebijakan semi bansos Kartu Prakerja yang dimanfaatkan oleh pekerja sektor UMKM terdampak pandemi melalui berbagai pelatihan, reskilling, dan upskilling.
“Melalui UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja diharapkan dapat memberikan kemudahan perlindungan dan pemberdayaan pelaku usaha, termasuk koperasi dan UMK, sehingga mereka bisa naik kelas,” ucap Airlangga. (jos/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ragil