UMKM Perlu Perlindungan dari Serangan Siber

Selasa, 31 Mei 2022 – 21:56 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Asia Tech x Summit: Technology, Society and The Role of Policy yang berlangsung dari Millenia, Singapura, Selasa (31/5). Foto: Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan UMKM yang memanfatkan teknologi digital perlu dilindungi dari serangan siber.

Menteri Johnny menyatakan serangan siber masih berlangsung terus setiap detik, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan bahkan tahun. Menurutnya, serangan siber tidak saja terjadi di Indonesia, ASEAN, tetapi juga terjadi di seluruh dunia.

BACA JUGA: Sandiaga Uno: Pemerintah Targetkan 30 Juta UMKM Masuk ke Pasar Digital

Di negara maju pun seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea Selatan cyberattack banyak terjadi.

"Maka seluruh pembuat kebijakan harus memastikan jangan membuka safe-haven bagi cyber-cyber kriminal ini Jangan! Tetapi yang perlu dilakukan adalah mengambil langkah-langkah yang tegas berupa aturan dan mengimplementasikannya," katanya dalam Asia Tech x Summit: Technology, Society and The Role of Policy yang berlangsung dari Millenia, Singapura, Selasa (31/5).

BACA JUGA: Kadin Beraksi di Belanda, Pengusaha UMKM Pasti Girang

Menurutnya, pelaku UMKM belum memiliki sistem dan pembiayaan sebesar dan secanggih perusahaan teknologi global. Oleh karena itu, memerlukan perlindungan dari sisi serangan siber.

"Regulasi dan kebijakan dari para pemimpin diperlukan untuk tidak memberikan tempat atau ruang yang nyaman bagi pelaku-pelaku kriminal siber," ujar Johnny.

BACA JUGA: Bekali Pelaku UMKM untuk Formula E, Anies Baswedan Sampaikan Pesan Penting

Johnny menilai perlindungan pada UMKM mencakup dengan tersedianya regulasi yang kuat, adopsi teknologi yang canggih termasuk di dalamnya teknologi enkripsi yang memadai.

"Juga tersedianya talenta-talenta yang dibutuhkan baik jumlah maupun kualitasnya," tegas Johnny.

Dia berharap pejabat pemerintah, pemimpin perusahaan global, dan komunitas, terus saling berdiskusi mengenai isu keamanan digital.

ASEAN saat ini sudah memiliki digital framework dalam ASEAN Digital Roadmap.

"Meskipun bukan mandatori, tetapi menjadi acuan sehingga mudah-mudahan di antara para pemimpin ini bisa mempunyai suatu pemahaman yang sama agar kesepakatan Indonesia bisa menjadi bagian dari kesepakatan di ASEAN dan kesepakatan ASEAN ini menjadi sumbangsih kita,” tegas Johnny. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler