UMKM Yuk Manfaatkan CVC, Fasilitas dari Bea Cukai untuk Kemajuan Bisnis

Jumat, 04 Juni 2021 – 18:19 WIB
Bea Cukai berupaya membantu pelaku bisnis diberbagai daerah untuk berkembang dan berorientasi ekspor. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai Upaya memajukan perekonomian nasional melalui pemberian fasilitas dan optimalisasi layanan kepada para pelaku usaha.

Kepala Seksi Humas Bea Cukai Sudiro mengatakan salah satu program yang diinisiasi Bea Cukai dalam rangka menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik antara Bea Cukai dengan para pengguna jasa layanan kepabeanan dan cukai ialah Customs Visit Customer (CVC).

BACA JUGA: Bea Cukai Bogor Gelar Operasi Berantas Barang Kena Cukai Ilegal, Nih Hasilnya

Melalui program ini, kantor-kantor pelayanan Bea Cukai di berbagai daerah berkesempatan mengunjungi perusahaan-perusahaan di wilayah kerja masing-masing.

Mereka akan mencermati proses bisnis perusahaan tersebut untuk selanjutnya membuka ruang diskusi dan menyelesaikan kendala yang ada.

BACA JUGA: Bea Cukai Menghibahkan 1 Ambulans untuk Yayasan Hang Tuah Banjarmasin  

“Perwakilan kantor-kantor pelayanan Bea Cukai akan turun langsung. Kami berupaya mengenalkan tugas dan fungsi Bea Cukai, memberikan informasi terkait kepabeanan dan cukai, dan tidak ketinggalan melakukan diskusi dengan para pelaku usaha," ungkap Sudiro, di Jakarta, Jumat (4/6).

Menurutnya, program ini terbukti memberi banyak keuntungan untuk kedua pihak, baik Bea Cukai maupun para pelaku usaha.

BACA JUGA: Bea Cukai dan Polri Sita 45 Kg Sabu-Sabu dan 13865 Ekstasi

Sudiro menyebutkan lewat program CVC, kantor pelayanan Bea Cukai Luwuk berhasil menjalin kerja sama yang semakin baik dengan pengguna jasanya, salah satunya adalah PT Lautan Gunung Mas (LGM) yang begerak dalam budidaya udang.

“Pertemuan antara Bea Cukai Luwuk dan PT LGM menghasilkan kesepahaman dan peningkatan hubungan antara para perusahaan pengguna jasa, Bea Cukai, dan instansi pemerintah daerah supaya dapat saling bersinergi dalam meningkatkan intensitas dan menggali potensi di Luwuk," bebernya.

Dia mengatakan adanya CVC diharapkan dapat membantu menyeselesaikan kendala yang dihadapi sehingga dapat mendorong ekspor dan impor dari Kabupaten Banggai.

Selain itu, Sudiro mengatakan upaya mendorong ekspor melalui program CVC juga dilaksanakan Bea Cukai Cikarang saat mengunjungi PT Indo Sultan Jaya, perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat, pada Rabu (03/06).

PT Indo Sultan Jaya merupakan perusahaan yang memproduksi sabun. Hasil produksi sabun tersebut kemudian dikemas dengan merek dagang khusus untuk dipasarkan ke sejumlah negara.

Perusahaan tersebut, lanjut Sudiro menggunakan bahan dasar pembuatan sabunnya yaitu refined, bleached, and deodorized palm oil (RBDPO). RBDPO ialah minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang telah diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities, dan baunya.

“Melalui CVC, Bea Cukai Cikarang memastikan bahwa fasilitas dan kebijakan fiskal berupa kawasan berikat yang diberikan kepada perusahaan telah dimanfaatkan dengan baik," katanya.

Sudiro membeberkan tak berbeda dengan Bea Cukai Cikarang, penggalian potensi ekspor melalui program CVC juga dilakukan Bea Cukai Kediri dengan mengunjungi UD Rumah Rempah yang berlokasi di Desa Manyaran Kabupaten Kediri.

Produk-produk olahan rempah berkualitas yang dihasilkan oleh pelaku UMKM tersebut telah berhasil menembus pasar ekspor ke negara Rumania.

“Potensi ekspor tidak hanya dimiliki oleh produk dari industri besar, tetapi industri kecil dan menengah (IKM) juga mampu meningkatkan kontribusi ekspornya jika mampu membaca keunggulan produk dan potensi pasar," ujarnya.

Untuk itu, kata Sudiro, Bea Cukai Kediri mengasistensi UD Rumah Rempah agar dapat melakukan ekspor secara mandiri, karena selama ini perusahaan membuat olahan produk rempah, seperti ekstrak jahe, kunyit, dan lainnya, dan telah beberapa kali melakukan ekspor ke luar negeri.

"Tetapi dengan bantuan jasa pihak ketiga atau ekspor undername. Hal tersebut tentu membuat ongkos pengiriman produknya menjadi lebih tinggi,” jelasnya.

Lewat CVC, Bea Cukai Kediri membuka ruang diskusi untuk menemukan solusi atas kendala yang dialami perusahaan, yaitu bentuk usahanya yang masih berupa usaha dagang (UD), sedangkan untuk menjadi eskportir secara mandiri bentuk usahanya minimal CV.

“Kami juga memberikan gambaran prosedur yang dilakukan bila melakukan ekspor secara mandiri, serta kelebihan dan kekurangannya. Diharapkan jika UD. Rumah Rempah telah mampu melakukan ekspor mandiri dapat mengurangi biaya pengiriman serta meningkatkan keuntungan dari penjualan produknya,” ujar Sudiro.

Selain mendorong ekspor, Sudiro menyebutkan keuntungan lain dari CVC ialah peningkatan kepatuhan pengusaha.

Program CVC ini pun sangat membantu dalam hal meningkatkan kepatuhan pengguna jasa, khususnya di bidang cukai.

Seperti dalam kunjungan Bea Cukai Pasuruan ke PR. Sari Radjang untuk melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan pengusaha barang kena cukai (BKC).

"Adanya kegiatan monitoring dan evaluasi kepatuhan pengusaha BKC, kami berharap perusahaan dapat senantiasa mematuhi ketentuan di bidang cukai,” tegas Sudiro. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler