jpnn.com - JAKARTA - Popularitas dan elektabilitas Dahlan Iskan semakin tidak terkejar oleh 10 peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat (PD) lainnya. Data dari berbagi lembaga survei menunjukkan bahwa Dahlan memang satu-satunya kandidat peserta konvensi yang layak bersaing dengan kandidat capres dari partai lain.
Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Departemen Pertanian DPP Partai Demokrat, Amal Alghozali Sabtu, (23/2) terkait temuan sejumlah lembaga survei. Yang terbaru adalah temuan PoliticaWave bahwa share of awareness terbesar diraih Dahlan Iskan sebesar 44,5 persen jauh meninggalkan peserta Konvensi lainnya.
BACA JUGA: Persiapan Tes CPNS 2014, Menteri Kumpulkan Seluruh Kada
Karenanya, Amal Alghozali menyatakan, sebaiknya Komite Konvensi capres Partai Demokrat segera mengumumkan hasil survei yang dilakukan oleh tiga lembaga survei yang dikontrak oleh Komite Konvensi.
"Ada kesan Komite Konvensi menutupi sesuatu tentang hasil survei, sehingga sampai hari ini hasil survei belum diberikan kepada peserta Konvensi ataupun diumumkan ke publik," kata Amal Alghozali seperti yang dilansir RM Online (JPNN Group), Sabtu (22/2).
BACA JUGA: Curigai Penyadapan Jokowi hanya Penggorengan Isu
Di awal pelaksanaan Konvensi, Komite menjanjikan bahwa survei tahap pertama dilakukan akhir Desember 2013. Lalu diundur menjadi pertengahan Januari 2014.
"Tapi hingga hari ini tidak ada lagi penjelasan, apakah survei sudah dilakukan apa belum? Kalau sudah dilakukan bagaimana hasilnya? Jangan sampai masyarakat curiga kepada komite konvensi," ungkapnya mengingatkan.
BACA JUGA: Hatta Minta Indonesia Bangun Nasionalisme Baru
Menurut Amal Alghozali, saat ini tidak ada lagi sesuatu yang bisa disembunyikan, apalagi direkayasa.
"Untuk itu buka sajalah apa adanya agar kader partai tahu siapa peserta Konvensi yang paling tinggi ratingnya," katanya seraya menambahkan, jika hasil survei diumumkan, akan berpengaruh kepada semangat kader partai yang sedang berjuang di lapangan, khususnya para caleg di daerah. (rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Dikritisi Karena Telat Deklarasikan Diri
Redaktur : Tim Redaksi