jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan ujian nasional (UN) kesetaraan SMP dan SMA tahun ini digelar dua gelombang.
Gelombang pertama dilakukan 15 April. Sedangkan gelombang kedua, Oktober mendatang.
BACA JUGA: Simulasi UNBK Pendidikan Kesetaraan Lancar
Menurut Kabalitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno, pihaknya sebenarnya menginginkan pendidikan kesetaraan melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Namun, banyak daerah yang keberatan karena infrastrukturnya tidak memadai.
BACA JUGA: Belajar Tekun ya, Jangan Tergiur Kunci Jawaban
"Karena waktunya mepet, UN kesetaraan gelombang pertama bisa berbasis ketas pensil," kata Totok, Senin (27/3).
UN dilaksanakan dua hari, Sabtu dan Minggu sesuai hari libur peserta pendidikan kesetaraan.
BACA JUGA: Siswa Ikut Tryout UNBK di Warnet
Sedangkan gelombang kedua, Totok berharap menggunakan UNBK.
"UN kesetaraan gelombang dua dimulai pekan kedua Oktober. Kami berharap pelaksanaannya menggunakan UNBK. Karena bisa menggunakan komputer sekolah SMP, SMA/MA, dan SMK," tutur Totok.
Dengan UNBK, lanjutnya, ada penghematan anggaran terutama pada biaya cetak.
Sedangkan pengawasan anggarannya tetap sama sekira Rp 100 ribu per guru pengawas. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenang, Materi UN 2017 Lebih Gampang
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad