Unair Kampus Banyuwangi Kebanjiran Peminat dari Seluruh Indonesia

Rabu, 16 Maret 2016 – 16:19 WIB
Banyuwangi for jpnn.com

jpnn.com - SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) kampus Banyuwangi ternyata begitu diminati oleh calon mahasiswa dari seluruh Tanah Air. Buktinya, hingga saat ini, mahasiswa dari 15 provinsi telah berkuliah di empat jurusan yang telah ada. Yakni akuntansi, budidaya perairan, kedokteran hewan, dan kesehatan masyarakat.

Rektor Unair Prof Dr Moh Nasih MT mengatakan, saat ini total mahasiswa Unair Banyuwangi mencapai 321 orang. Jumlah tersebut merupakan dua angkatan sejak perkuliahan resmi dimulai pada 2014. 

BACA JUGA: Yuk Ikut Kompetisi Sociopreneur di FISIPOL UGM

”Yang mendaftar tiga sampai empat kali lipat dari kuota. Ini menunjukkan respons yang bagus. Semua proses seleksi juga mengikuti standard Unair di kampus pusat Surabaya, dan ikut SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)," kata Prof Nasih seusai penandatanganan MoU dengan Pemkab Banyuwangi di kampus Unair Surabaya, Rabu (16/3/20116).

Saat pertama dibuka pada 2014, terdapat sekitar 1.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang membidik Unair Banyuwangi. Tahun 2015, jumlah peminat melonjak menjadi 1.651  atau melonjak sekitar 65 persen dibanding 2014.  

BACA JUGA: 3 Fakta Penting soal ISMOC 2016

Mahasiswanya berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jateng, Jabar, Yogyakarta, Bali, DKI Jakarta, NTB, Jambi, Sumbar, Sulteng, NTT, Lampung, Kalbar, Sulsel, hingga Papua.

”Tahun ini jumlah peminat kami yakin makin melonjak seiring kian dikenalnya Unair Banyuwangi, dan juga makin terkenalnya Banyuwangi sebagai daerah yang sedang bergeliat. Akan lebih banyak lagi mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang bakal berkuliah di Banyuwangi,” jelas Nasih.

BACA JUGA: PENGUMUMAN: Tes Masuk Sekolah Ikatan Dinas Mirip Seleksi CPNS

Nasih menggaransi semua proses pembelajaran di Banyuwangi sama kualitasnya dengan Unair yang ada ada di Surabaya. Dosen-dosennya pun masuk kualifikasi dan standar Unair. 

"Ada lebih dari 30 dosen tetap di sana, semuanya kami rekrut dengan kualifikasi tinggi. Fasilitas laboratorium seperti laboratorium basah, kering, pakan, instrumentasi, komputer, lalu kelas, dan sarana pembelajaran lain juga memadai," kata Prof Nasih.

Ke depan, sambung Nasih, beberapa program studi baru sedang disiapkan. Di antaranya kimia, pariwisata, radiologi, fisioterapi, biologi, matematika, psikologi, komunikasi, dan sastra Jepang untuk tingkat sarjana. Adapun tingkat magister disiapkan jurusan kesehatan masyarakat, kebijakan publik, dan akuntansi. 

”Beberapa program studi baru akan kami realisasikan semester depan, sekarang sedang dimatangkan. Kami juga menyiapkan sejumlah lokasi lahan pengembangan Unair sehingga kelak kampus ini bisa semakin bagus dan menghasilkan SDM yang bermanfaat bagi pembangunan daerah. Kami juga berniat membuka fakultas kedokteran, tapi secara bertahap, mungkin dalam tiga atau empat tahun ke depan,” ujar Prof Nasih.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan, pihaknya terus mendorong Unair dan kampus-kampus lain yang ada di Banyuwangi untuk terus berkontribusi pada pengembangan daerah. 

"Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan adalah salah satu pilar daya saing daerah. Dengan iklim akademik yang bagus, kualitas SDM juga pasti meningkat. Kami juga mengiringinya dengan pemberian beasiswa Banyuwangi Cerdas yang selama ini telah membiayai lebih dari 600 mahasiswa asli Banyuwangi yang berkuliah di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia," kata Anas.

Problem-problem di masyarakat pun bisa dipecahkan melalui riset dari kalangan mahasiswa dan dosen. "Misalnya, banyak mahasiswa akuntansi Unair yang mulai mendampingi UMKM kami dalam menerapkan sistem akuntansi sederhana. Ada juga mahasiswa budidaya perairan yang membantu budidaya lele dumbo dengan sistem akuaponik," kata Anas.

Kehadiran Unair, sambung Anas, juga ikut mendongkrak kegiatan ekonomi masyarakat dengan tumbuhnya jasa pondokan mahasiswa, kuliner, jasa transportasi, hingga pariwisata. 

”Daerah dekat Unair kampus Banyuwangi sekarang mulai tumbuh. Tempat kos mahasiswa, depot makanan, dan jasa penunjang seperti laundry bermunculan. Kelak dengan jumlah mahasiswa yang semakin banyak, misalnya beberapa tahun lagi bisa mencapai ribuan, tentu uang yang berputar di masyarakat semakin besar,” pungkas Anas. (jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Almarhum Sulistiyo di Mata Menteri Anies Baswedan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler