UNBK di Daerah Bencana Mendapat Perlakuan Khusus

Sabtu, 23 Maret 2019 – 08:03 WIB
Kondisi jalan dan rumah warga terkena dampak banjir. Foto: Robert Yewen/Cepos

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di daerah-daerah yang tertimpa bencana akan mendapatkan perlakuan khusus. Beberapa yang menjadi perhatian adalah di Lombok, Sulawesi Tengah, dan yang terbaru di Sentani, Jayapura, Papua.

Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi mengungkapkan baik Kemendikbud dan BSNP saat ini tengan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah di wilayah yang terjadi bencana untuk teknis pelaksanaan UNBK nanti.

BACA JUGA: Ini Jadwal Lengkap UN SMA/MA/SMK 2019

Pada prinsipnya, kata Bambang, pihaknya tetap akan menggelar jadwal UNBK seperti biasa. Yakni tanggal 25 Maret 2019 untuk SMK, 1 April 209 untuk SMA/MA, serta tanggal 22 April untuk SMP/MTs.

“Siapapun yang bisa hadir waktu itu kami layani. Nah kalaupun ada yang berhalangan, nanti ada ujian susulan,” jelas Bambang seperti diberitakan Jawa Pos.

BACA JUGA: Digelar Bulan Ini, UNBK 2019 Diikuti 7,5 Juta Siswa

Salah satu keuntungan sistem UNBK kata Bambang adalah pelaksanaannya yang fleksibel. Secara teknis pelaksanaan maupun sarana prasarana relatif mudah diatasi. Yang saat ini dipikirkan oleh pemerintah kata Bambang adalah menyesuaikan materi pelajaran untuk siswa-siswa di daerah bencana.

BACA JUGA: 15 PTN Gabung dalam Sistem SMMPTN-Barat 2019

BACA JUGA: Sekolah Diminta Tingkatkan Penjagaan Barang Inventaris Jelang UNBK

Meskipun mereka kata Bambang mengikuti jadwal sekolah reguler, banyak yang bersekolah di tempat darurat dan sementara. Belum lagi kondisi Psikologi yang belum stabil.

Sehingga nantinya mata pelajaran maupun lingkup materi yang diujikan akan menjadi khusus. “Intinya jangan sampai ada siswa yang dirugikan karena bencana ini,” jelasnya.

Kepala Balitbang Kemdikbud Totok Suprayitno mengungkapkan, untuk Lombok, kesepakatan terakhir untuk daerah Lombok dan beberapa wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) masih dengan soal yang sama karena dipandang tidak banyak waktu yang hilang dari bencana gempa bumi kemarin. “Kondisi mental dan psikologis juga relatif cepat pulih,” jelasnya.

Sementara untuk Palu dan Sulawesi Tengah, siswa disana dipandang kehilangan waktu belajar yang cukup besar. Sehingga diputtuskan untuk melakukan penyesuaian coverage soal. “Soalnya khusus nanti akan kami desain khusus,” katanya.

Sementara untuk Sentani, menurut Totok dari sisi waktu belajar tidak banyak yang hilang. Namun yang perlu dipikirkan adalah kondisi psikologis anak anak di sana. Diperkirakan belum siap untuk langsung melakoni ujian minggu depan.

Namun Totok mengatakan pihaknya akan mencoba dulu untuk melakukan ujian dengan jadwal seperti biasa. Nanti akan dilihat berapa banyak presentasi siswa yang bisa mengikuti. Ujian susulan akan diadakan dengan waktu yang fleksibel. Namun Totok tidak menyebut akan dilakukan berapa gelombang.

“Ya lihat saja nanti. Siapa tahu dilaksanakan normal datang semua, tinggal satu dua saja cukup sekali ujian susulan,” katanya.

Sementara untuk sarana prasarana Totok menjamin di daerah-daerah bencana tidak kekurangan karena manyoritas tidak terlalu padat dan mampu saling mencukup dengan cara meminjam.

Untuk hal lainnya, Totok mengatakan tidak ada perbedaan yang mencolok dari sistem pelaksanaan UNBK di tahun lalu.

Untuk mencegah masalah serer ngadat seperti tahun lalu, Totok mengatakan pihaknya meminjam server dari 5 perguruan tinggi untuk mengamankan beberapa wilayah. Selain server pusat dari Kemdikbud sendiri

Untuk back up wilayah Indonesia Barat, pemerintah menugaskan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Indonesia dan Insitut Teknologi Bandung. Kemudian untuk Wilayah Tengah Pemerintah menugaskan Universitas Gajah Mada. Kemudian untuk Indonesia Timur Pemerintah menugaskan Institut Teknologi Surabaya.

“Kalau dari segi jumlah server kami rasa cukup,” jelas Totok.

Sementara untuk mengatasi problem-problem teknis di lapangan, Totok mengatakan akan disebar proktor-proktor pengawas teknis. Selain itu akan dibantu dengan helpdesk kabupaten dan helpdesk provinsi untuk membantu mengatasi masalah teknis.(tau)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejujuran Paling Penting Saat UNBK


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler