UNBK SMA, 29 Persen Sekolah Pinjam Komputer

Minggu, 08 April 2018 – 15:25 WIB
Siswa sedang mengikuti UNBK. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menjadi cermin Kemdikbud dalam menyediakan pelayanan sarana pendidikan serta kualitasnya. Sayangnya, masalah teknis UNBK selalu muncul setiap tahunnya.

“Pantauan kami dari persiapan sarana UNBK SMA persentasenya sekitar 71 persen menunjukkan kesiapan sarana computer basic test (CBT) yang berasal dari sekolah tersebut. Adapun 29 persen minim komputer sehingga sebagai penyelenggara UNBK SMA harus meminjam dari siswa, guru, dan sekolah lain,” ujar Fahmi Hatib, Presidium Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

BACA JUGA: Tempuh Perjalanan Laut 9 Jam Agar Bisa Ikut UNBK SMA

Berdasarkan laporan dari jaringan FSGI, misalnya di SMAN 9 Kota Bengkulu, komputer yang disediakan sekolah hanya 10 unit. Sedangkan sebanyak 40 unit komputer dipinjam dari siswa.

Kemudian di SMAN 1 Monta, Bima, NTB. Sekolah hanya mampu menyediakan 28 unit komputer. Sedangkan 9 unit dipinjam dari guru, lalu dipinjam dari SMK terdekat 10 unit dan SMP terdekat 19 unit.

BACA JUGA: UNBK SMA 2018 Berpotensi Bermasalah

Begitu juga di SMAN 1 Gunung Sari, Lombok Barat. Sekolah terpaksa meminjam 30 unit komputer dari SMK dan 20 unit dari SMP. Hal tersebut dilakukan karena sekolah hanya mampu menyediakan 47 unit komputer.

Adapun, SMAN 6 Mataram (NTB) terpaksa meminjam komputer ke SMPN terdekat, karena jumlah peserta UNBK mencapai 361 orang, tetapi sekolah hanya memiliki 80 unit komputer dan 4 server.

BACA JUGA: UNBK Tingkat SMK Harus Segera Dievaluasi

"Untuk melaksanakan 3 sesi ujian sekolah terpaksa meminjam 40 lebih komputer ke sekolah lain," terangnya.

Khusus di Madrasah Aliyah (MA) swasta, sebagian besar mendapat pinjaman laptop dari siswa. Penyiapan instal VHD dan sinkronisasinya masih banyak harus dibantu tim Helpdesk kabupaten/kota atau provinsi melalui Remote Dekstop tim viewer (TV). Banyak yang harus mengalami unlock server karena kesalahan instal.

"Hingga H-1 juga masih terdapat beberapa MA yang belum melakukan sinkronisasi. Hal ini menunjukkan di samping minimnya sarana juga sosialisasi dan edukasi tentang UNBK belum merata,” ujar Mansur, pengurus Serikat Guru Indonesia (SGI) Mataram yang merupakan jaringan FSGI di Nusa Tenggara Barat. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabel Laut Menuju Jayapura Putus, Telkom Siapkan Alternatif


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler