UNBK Tingkat SMK Harus Segera Dievaluasi

Minggu, 08 April 2018 – 00:12 WIB
Siswa SMK melaksanakan UNBK. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon/JPNN.com

jpnn.com, KOTAWARINGIN BARAT - Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sudah berlangsung pada 2 sampai 5 April 2018 lalu harus segera dievaluasi.

Evaluasi dan identifikasi penting agar pelaksanaan UNBK bagi siswa SMA/MA yang akan dilaksanakan pada tanggal 9-10 dan SMP/MTs pada tanggal 23-26 April bisa terlaksana lebih baik lagi.

BACA JUGA: Kabel Laut Menuju Jayapura Putus, Telkom Siapkan Alternatif

“Dari pantuan kami, UNBK SMK kemarin relatif berjalan baik dan lancar. Namun masih ada sejumlah kendala, terutama masalah teknis. Misalnya listrik tiba-tiba padam, gangguan server serta jaringan internet yang kurang stabil. Kami berharap segera ada solusi agar kendala tersebut bisa diminimalisir,”ujar anggota Komisi A DPRD Kotawaringin Barat Kalteng, Tuslam Amirudin, Sabtu (7/4).

Menurutnya, banyak manfaat dan kemajuan yang akan didapat dunia pendidikan kabupaten Kobar dengan pelaksanaan UNBK ini. Selain jauh lebih efektif dan efisien (hemat anggaran) dan transparan, UNBK adalah sistem yang ampuh menghilangkan berbagai praktik kecurangan dan kebocoran soal ujian.

BACA JUGA: Empat Siswa Ogah Ikut UNBK

“Saat ini baru 19 provinsi di Indonesia yang mampu melaksanakan UNBK SMA dan SMK secara 100 persen dan di dalamnya terdapat Kabupaten Kobar yang bisa dibilang cukup sukses menyelenggarana UNBK tahun 2018 ini,” katanya.

Dengan UNBK tidak akan ada lagi proses percetakan dan distribusi soal yang selama ini menjadi momok keterlambatan soal hingga kebocoran soal. Selain itu, kesalahan cetak dan soal UN yang tertukar tidak akan terjadi lagi.

BACA JUGA: Demi UNBK, Siswa Kepulauan Harus Sewa Kapal ke Kota

“Keunggulan UNBK lainnya, hasil UN lebih cepat keluar dan diumumkan. Ini menguntungkan siswa karena mereka lebih leluasa punya waktu merencanakan masa depan pendidikannya. Tapi yang penting juga, dengan berbasis komputer akan membiasakan pelajar untuk mengenal dan mengaplikasikan perangkat teknologi informasi,” jelasnya.

Kasubag Perbantuan SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kobar, Rahmad Tris mengatakan bahwa evaluasi tengah dilakukan. Untuk masalah pemadaman listrik menurutnya sangat tidak terduga dan di luar kemampuan.

“Untuk listrik sejatinya sudah diantisipasi dengan genset, namun untuk pemadaman kita kan tidak tahu kapan akan terjadi gangguan. Kalau komitmen PLN dengan kita terkait pemadaman sudah jelas. Namun ya kalau gangguan mendadak kita tidak bisa prediksi,” katanya.

Untuk masalah internet juga demikian, namun dari pihak provider jaringan internet sudah berkomitment untuk melakukan peningkatan bandwidth untuk meningkatkan kecepatan akses internet di sekolah.

“Semoga untuk UNBK SMA/MA ini bisa lebih baik. Proses sinkronisasi soal UNBK untuk 13 SMA dan 6 MA telah berlangsung mulai kemarin dan sampai hari ini masih terus berjalan. Dan peserta UNBK mencapai 1.770 orang,” terangnya. (sla/fm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Perbedaan Pelaksanaan UN SMK 2018 dengan Tahun Lalu


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler