Unesa Bekerja Sama dengan 837 SMK di Jatim, Khofifah Harapkan Penguatan Skill

Selasa, 21 Desember 2021 – 18:03 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela-sela acara Dies Natalis Unesa. Foto: Humas Pemprov Jatim

jpnn.com, SURABAYA - Perguruan tinggi dan institusi pendidikan di Jawa Timur menguatkan implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Salah satunya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Dinas Pendidikan Jawa Timur.

BACA JUGA: Khofifah Resmikan SMAN 5 Taruna Brawijaya, Harapkan Bibit SDM Berkualitas

Pada puncak Dies Natalis ke-57, Unesa dan Pemprov Jatim menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama untuk SMK negeri dan swasta di Jawa Timur.

Penandatanganan ini dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi dan Rektor Unesa Prof Dr. Nur Hasan.

BACA JUGA: Gubernur Khofifah Minta Dudika Fasilitasi Magang ABK & Serap Lulusan SLB

Perjanjian kerja sama dengan 837 SMK ini bahkan tercatat sebagai rekor Muri.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang turut hadir dalam puncak peringatan Dies Natalis Unesa pada Selasa (21/12) mengucapkan selamat atas capaian Unesa.

BACA JUGA: Tingkatkan SDM Unggul, Gubernur Khofifah Realisasikan SMAN 1 Taruna Madani Jawa Timur

Terlebih, Unesa telah menyiapkan diri menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH).

Menurut Khofifah, langkah tersebut menjadi starting point bagi Unesa untuk membangun percepatan kemandirian.

Salah satunya, menguatkan implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka melalui kerja sama dengan 837 lembaga SMK negeri dan swasta dalam koordinasi kewenangan Pemprov Jawa Timur (Jatim).

"Hari ini, penandatanganan MoU dilakukan antara kepala dinas dan Pak Rektor Unesa. Di antara 2.181 SMK di Jawa Timur, 837 akan melakukan MoU dengan pembimbing tim Unesa yang punya 12 prodi vokasi," urai Khofifah.

Dia menuturkan, kerja sama tersebut menjadi penting bagi pemprov karena format magang dan merdeka belajar membutuhkan ruang yang lebih luas bagi siswa SMK dan tentu bersifat resiprokal bagi mahasiswa Unesa.

"Saya berharap ini menjadi percepatan skill yang dimiliki anak-anak SMK," tegasnya.

Misalnya, lanjut Khofifah, program SMA double track saat ini dipandu ITS.

Pihaknya berharap ada percepatan, penguatan, dan kemandirian.

Terutama dalam penguasaan spesifik skill bagi SMK di Jatim.

Khofifah ingin mendirikan pendidikan tinggi vokasi di Tuban sesuai dengan kebutuhan industri di daerah itu.

''Tadi, saya sampaikan ke Pak Rektor dan Warek 2. Ada kebutuhan pendidikan vokasi di Tuban. Magetan butuh, Tuban juga demikian. Sebab, penguatan TPPI dan empat tahun ke depan insya Allah Pertamina Rosneft beroperasi," jelasnya.

Karena itu, banyak hal yang perlu dilakukan terkait koordinasi, pelaksanaan teknis, dan hal lain yang lebih terukur dengan Unesa.

Sementara itu, Rektor Unesa Prof Nur Hasan menjabarkan, ada beberapa bidang yang akan difokuskan dalam kerja sama ini.

Di antaranya, bidang pendidikan yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Kemudian, dalam penerimaan mahasiswa baru (PMB), Unesa memberikan kuota 25 persen untuk lulusan SMK di Jawa Timur dan beasiswa khusus untuk siswa berprestasi.

"Kami juga memfasilitasi pelatihan dan pengembangan bagi guru dan tenaga kependidikan, termasuk pengawas sekolah," ucap Prof Nur Hasan.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menambahkan, kerja sama ini merupakan bentuk implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Sebanyak 296 SMK negeri dan 541 swasta di Jatim akan menjalin kerja sama dengan empat fakultas di Unesa. Di antaranya, fakultas teknik, serta fakultas ekonomi dan bisnis.

"Saat ini, masing-masing SMK menjalin kerja sama dengan satu fakultas. Untuk tahap selanjutnya, menyesuaikan dengan linieritas kompetensi keahlian dan fakultas di Unesa," tandas Wahid. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler