jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) kepada 27 anggota Polda Metro Jaya yang berhasil mengungkap kasus satu ton sabu-sabu di Anyer, Banten beberapa waktu lalu. Tito mengatakan, penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi Polri kepada anggotanya yang berprestasi.
“Sebagaimana diketahui, tim gabungan di Polda Metro Jaya dan Mabes telah mengungkap jaringan narkotika sabu-sabu yang spektakuler yaitu satu ton berikut dengan kapal. Ini angka terbesar dalam sejarah narkoba selama ini," kata Tito dalam acara Korps Rapor di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/8).
BACA JUGA: Polda Metro Anggap Novel Baswedan Tidak Kooperatif
Tito menilai pengungkapan kasus sabu-sabu satu ton itu turut mengangkat nama institusi dan mengharumkan seluruh anggota Polri. Pengungkapan itu juga merupakan yang terbesar dibanding yang pernah diungkap instansi penegak hukum lainnya.
Bahkan, kata Tito mengutip info dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso, pengungkapan itu termasuk terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. Menurutnya, hal itu menjadi bukti Indonesia merupakan pasar bagi sindikat narkoba internasional.
BACA JUGA: Perang Antinarkoba Duterte Semakin Berdarah, Sehari 32 Tewas
"Dengan barang bukti yang besar, ini membuktikan Indonesia market narkoba internasional. Hanya bisa ditangani memotong penyuplaian dan permintaan. Karena itu saya minta reserse bagaimana memotong itu," jelas Tito.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menambahkan, pengungkapan tersebut juga mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR, Rabu (17/8). Presiden Jokowi, kata Tito, menyampaikan pujian atas kinerja Polri mengungkap kasus itu.
BACA JUGA: Ini Alasan Jokowi Pilih Polisi dari Papua Jadi Ajudan
“Dalam pidato terima kasih di antaranya kepada Polri dan dikutip beliau adalah pengungkapan narkoba satu ton. Itu adalah pidato kenegaraan," jelas Tito.
Di antara 27 anggota Polda Metro Jaya yang menerima kenaikan pangkat luar biasa adalah AKP Malvino Edward, AKP Ashabul Kahfi, AKP Rosana A Labobar, Brigadir Fransiscus J Novanto dan Brigadir Partono. Selain itu ada pula Brigadir Abong L Windi, Brigadir Syupriadin, Brigadir M Fauzi, Aiptu Erwin Fitriadi, dan Aiptu Ferri Lesmana.(mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakinlah, Omzet Green Pramuka Turun Bukan Akibat Unggahan Acho
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga