Komisi Eropa telah menunjukkan minat untuk melakukan perjanjian perdagangan bebas dengan Australia, seraya mengatakan pihaknya akan mencari mandat dari negara-negara Uni Eropa untuk memulai negosiasi.

 Jika negara-negara Uni Eropa memutuskan untuk tak mengejar kesepakatan itu, maka usulan tersebut akan kandas sebelum bisa dimulai.

BACA JUGA: Perempuan Aborijin Tolak Pembuangan Limbah Nuklir di Australia Selatan

Tapi Menteri Perdagangan Australia, Andrew Robb, menyambut baik usulan itu, meyebutnya sebagai ‘langkah awal penting menuju peluncuran kesepakatan Australia-Uni Eropa’.


Komisi Eropa akan mencari mandat untuk memulai negosiasi perdagangan bebas dengan Australia. (Foto: Flickr, R/DV/RS)

BACA JUGA: Alami Masalah Rem, Pesawat Jetstar dari Bali Mendarat Selamat di Perth

Uni Eropa hanya menyumbang di bawah seperempat dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global. Meliputi 28 negara dan lebih dari 500 juta orang, akses yang lebih baik ke Uni Eropa telah lama menjadi tujuan bagi para eksportir Australia.

Eksportir daging domba Australia, saat ini, mampu mengirim sekitar 19.000 ton daging bebas tarif untuk Uni Eropa setiap tahunnya. Sesuatu yang lebih rendah dari tarif normal 12,8%.

BACA JUGA: Ulang Tahun ke-44, Koko si Gorila Pilih 2 Anak Kucing Sebagai Hadiah

Sebaliknya, Selandia Baru mampu mengirim 260.000 ton per tahun sebelum kuota tarif-bebas mereka berakhir.

"Jadi ada perbedaan yang sangat besar di sana, dan tentu saja Uni Eropa adalah salah satu pasar yang bernilai lebih tinggi," kata Jeff Murray, ketua Dewan Daging Domba Australia.

Ia menjelaskan, "Hal yang tak cukup layak untuk mengekspor [ketika kuota bebas tarif tahunan berakhir], meski karena itu merupakan pasar bernilai lebih tinggi, saya menduga mungkin ada beberapa daging domba, mungkin daging kambing, yang mencoba menembus pasar di sana.”

"Tapi itu benar-benar berarti bahwa nilai awal dari daging domba tidak ada," tambahnya.

Jeff mengatakan, akan menjadi kepentingan Eropa untuk meninjau kembali kuota Australia, dan gerakan tentatif menuju perjanjian perdagangan bebas akan mewakili ‘kesempatan nyata untuk perubahan’.

"Saya tahu Selandia Baru belum benar-benar memenuhi kuota mereka pada sejumlah kesempatan dalam beberapa tahun terakhir, jadi jelas mereka tak punya kemampuan untuk mengisi kuota secara teratur," jelasnya.

"Ada negara-negara Amerika Selatan yang juga memiliki kuota cukup besar ke Uni Eropa yang tak mengisinya dengan baik. Saya mengatakan, pintu kami akan terbuka untuk bisnis," sambungnya.

Strategi perdagangan terbaru dari Komisi Eropa juga menunjukkan niat mereka untuk mencari mandat bagi pembicaraan perdagangan bebas dengan Selandia Baru, untuk ‘menghidupkan kembali perundingan multilateral’, termasuk Kemitraan Perdagangan dan Investasi Trans-Atlantik (TTIP) dengan Amerika Serikat, untuk mencanangkan "tujuan ambisius" dengan China, dan untuk memulai pembicaraan perdagangan bebas baru ASEAN dengan Filipina dan Indonesia ‘di saat yang tepat’.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Menggelar Kegiatan Bertatapan Mata Selama Satu Menit

Berita Terkait