Uni Eropa Tetap Butuh Kelapa Sawit dari Indonesia

Selasa, 25 April 2017 – 01:05 WIB
Ilustrasi kelapa sawit. Foto: Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, SAMARINDA - Resolusi Parlemen Uni Eropa atas tanaman sawit dan produk turunannya di Indonesia membuat para pelaku industri di Kalimantan Timur terusik.

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad mengatakan, isu negatif itu tak hanya berimbas secara nasional.

BACA JUGA: Politikus PDIP Tantang Pemkot Genjot Pariwisata

Kaltim yang notabene salah satu penghasil utama kelapa sawit pun terkena dampaknya.

Menurut Ujang, Eropa tetap akan membutuhkan produk turunan kelapa sawit. Sebab, sudah banyak produk turunan yang merambah Eropa, termasuk consumer goods.

BACA JUGA: Pengelolaan Kelapa Sawit Rawan Korupsi

“Saya tak yakin mereka bisa seperti itu (menolak sawit). Lagi pula kalau mengambil sawit negara lain tak akan memenuhi kebutuhan mereka,” jelas Ujang, Minggu (23/4).

Meski demikian, dia menegaskan, ada hal positif dari kebijakan tersebut.

BACA JUGA: Ini Strategi Telkom Tingkatkan Pelanggan IndiHome

Menurutnya, serangan demi serangan di pasar global harusnya menjadi momen bagi Kaltim untuk melakukan hilirisasi produk.

Ujang mengatakan, Eropa memang menjadi salah satu penyerap utama ekspor CPO Indonesia.

“Kalau tak boleh mengekspor CPO, bukan berarti tak boleh mengekspor produk turunan lainnya dari sawit. Perlu bijak melihat hal ini. Kita olah saja,” jelas dia.

Alasan parlemen Uni Eropa mengeluarkan resolusi itu karena sawit di Indonesia mencakup beberapa hal.

Dari tren deforestasi, korupsi, isu pekerja anak, hingga pelanggaran HAM.

Ujang menegaskan, seluruh tudingan tersebut masih perlu dipertanyakan secara ilmiah.

Sebab, sejauh ini, Pemprov Kaltim maupun industri sawit sudah memberikan pembuktian bantahan kuat atas semua tudingan itu.

“Walaupun memang tak ada yang sempurna. Mungkin ada masalah, tetapi itu bukan disengaja. Pasti ada prosedur yang tak sesuai, tetapi tak bisa digeneralisasi. Apa pun yang kami (stakeholder perkebunan kelapa sawit) lakukan, selalu salah di mata mereka (Uni Eropa),” ujar Ujang.

Dia juga menyebut bahwa Kaltim sebenarnya sudah siap membangun hilirisasi untuk pengolahan tanaman sawit.

Jika memang dimaksimalkan untuk diolah lebih lanjut, menurutnya, CPO dari Kaltim bisa terpakai seluruhnya. (hdd/man2k16)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Ganjar Pranowo, 10 Warga Anda Telantar di Balikpapan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler