jpnn.com, BALIKPAPAN - Sepuluh pekerja perkebunan kelapa sawit di Kutai Timur (Kutim) telantar di kantor Satpol PP Balikpapan, Sabtu (22/4) siang.
Mereka mengaku sudah beberapa hari berjalan kaki hingga akhirnya tiba di kota Minyak, julukan Balikpapan.
BACA JUGA: Ini Desakan APPKSI Terkait Uni Eropa Melarang Produk Sawit Indonesia
Para pekerja itu tak memiliki cara untuk kembali ke kampung halamannya di Jawa Tengah.
Warga asal provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo itu juga mengaku sudah tiga hari tidak makan.
BACA JUGA: Volume Ekspor Indonesia Tak Sebanding Impor
Tujuh dari sepuluh warga Jateng tiba terlebih dahulu di Markas Satpol PP Balikpapan di Jalan Jenderal Sudirman.
Mereka adalah Dwi Supritanto, Septiyan, Ari Rianto, Ahmad Amin, Endriyo Rizky, Januar Sitanggang, dan Riyanto.
BACA JUGA: Kadin Ragukan Realisasi Lahan Sawit 1,6 Juta Hektare
"Totalnya ada sepuluh pekerja kelapa sawit, awalnya tujuh orang yang sampai duluan, sedangkan tiganya menyusul belakangan," ungkap Penyidik Pegawai Negri Sipil (PPNS) Suprapto.
Saat diinterogasi, para pekerja itu mengaku ditipu oleh orang yang mengajak mereka bekerja di perkebunan kelapa sawit di Kutim.
Pasalnya, mereka sudah beberapa bulan tidak menerima gaji.
"Ngakunya ada yang ngajak bekerja di sana, ternyata sampai di sana mereka bekerja tidak di gaji. Karena sudah tidak ada uang dan bahan makanan, mereka memutuskan untuk pulang ke kampung halaman di Jateng," bebernya.
Satpol PP Balikpapan langsung menghubungi Dinas Sosial untuk melaporkan adanya orang telantar.
"Kami sudah koordinasi dengan Dinas Sosial dan mereka sementara ditampung di sana untuk sementara," katanya.
Dia menambahkan, Dinas Sosial yang akan mengurus masalah pemulangan sepuluh warga telantar tersebut.
"Kami bertugas melaporkan dan mengantarkan ke Dinas Sosial. Untuk lebih lanjutnya nanti dari Dinas Sosial, apakah mereka dipulangkan atau seperti apa nantinya," tegasnya. (pri/war)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arab Saudi dan Rusia Minati Ikan Beku Kaltara
Redaktur & Reporter : Ragil