jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menilai wajar apabila ada permintaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar melakukan bersih-bersih di internal, dengan melakukan reshuffle kabinet.
Sosok yang biasa disapa Uni Irma itu mencontohkan di tengah kebutuhan masyarakat yang terkena efek pendemi Covid-19, bantuan langsung tunai desa malah serapannya rendah.
BACA JUGA: Sudah Saatnya Ahok Jadi Menteri BUMN, Gantikan Erick Thohir yang Cuma Ngomong
"Belum lagi soal ketersediaan obat Covid-19 di apotek-apotek yang ternyata kosong saat presiden melakukan sidak. Tentu hal ini meresahkan rakyat,” kata Uni Irma melalui pesan singkat kepada JPNN.com, Selasa (27/7).
Uni Irma menjelaskan seharusnya Presiden Jokowi di-backup menteri-menteri yang memiliki sense of crisis dengan bekerja all out, bukan yang melakukan pekerjaan dengan biasa-biasa saja.
BACA JUGA: Pencairan BLT Desa Masih Rendah, Uni Irma: Ke Mana Sense of Crisis-nya?
"Kalau mencairkan BLT desa di tengah pandemi saja tidak mampu bagaimana bisa menunjukkan kinerja yang diharapkan rakyat," ungkap mantan anggota DPR Fraksi Partai NasDem itu.
Uni Irma juga menilai wajar kalau Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti penyerapan dana desa yang pencairannya masih sangat rendah.
BACA JUGA: Halo, Pak MS Kaban, Uni Irma Bertanya, Apakah Anda Bermimpi?
Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa menteri seperti Menteri BUMN Erick Thohir tidak bisa kerja sendirian, untuk mengurus dan mencari vaksin Covid-19, lalu berusaha memproduksi ivermectin.
Tak hanya itu, dia menyebutkan Erick Thohir juga terus berjibaku meningkatkan kualitas kinerja dan pendapatan BUMN yang sebelumnya hanya mampu menyerap anggaran APBN. "Kasihan Pak Erick, beban kerja dan kinerja jempol saja, masih ada yang ganggu mau ganti dengan Ahok (Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama),” jelas Uni Irma. (mcr8/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra