jpnn.com, JAKARTA - United Nations Children's Fund (UNICEF) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengadakan program Youth for Health Innovation Challenge di Aceh, Sabtu (1/10).
Melalui program itu, Kemenkes dan UNICEF ingin mengajak remaja Indonesia untuk mengatasi tantangan kesehatan terutama berkaitan dengan penyakit tidak menular.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Kemendikbudristek soal Pembelajaran Tatap Muka, UNICEF MendukungÂ
Dalam program itu, para remaja akan membahas berbagai hal termasuk faktor risiko penyakit tidak menular akibat kesehatan mental, bahaya merokok, dan polusi udara yang berdampak pada perubahan iklim.
Perwakilan UNICEF di Indonesia, Sojung Yoon mengatakan penyakit tidak menular sangat merusak masa depan remaja.
BACA JUGA: UNICEF Borong Obat Covid-19 untuk Bantu Negara Miskin, Pfizer Sembunyikan Keuntungan
"Remaja berhak untuk didengar dan berpartisipasi secara otentik serta bermakna dalam semua hal yang mempengaruhi mereka, termasuk kesehatan dan kesejahteraan," kata Sojung Yoon dalam keterangannya, Selasa (4/10)
Dia juga menyebutkan peluang untuk berpartisipasi dan pengambilan keputusan akan membantu meningkatkan kewaspadaan remaja terhadap kesehatan.
BACA JUGA: Bantu Kesetaraan Vaksin, Binance Charity Donasikan Rp 1,4 Miliar ke UNICEF Indonesia
"Sayangnya, remaja belum terlibat secara bermakna dalam berbagai upaya pengendalian penyakit tidak menular," lanjutnya.
Dia menjelaskan melalui program Youth for Health Innovation Challenge, remaja Indonesia akan diberikan tantangan untuk menemukan cara-cara inovatif dalam menyuarakan ide, pemikiran, dan aspirasi mereka untuk mengatasi ancaman kesehatan yang muncul.
"Program ini akan memastikan keterlibatan dan partisipasi remaja, termasuk mereka yang paling terpinggirkan dan rentan. Program ini akan memungkinkan remaja untuk membingkai ulang isu-isu saat ini, membayangkan kemungkinan masa depan, dan menguji ide-ide inovatif mereka berdasarkan pengalaman mereka sendiri," jelasnya.
Kegiatan yang pertama kali diadakan di Aceh itu diikuti oleh kurang lebih 200 peserta dari berbagai sekolah.
Tak hanya di Aceh, program Youth For Health Innovation Challenge juga bisa diikuti secara langsung di kota Bandung pada 8 Oktober 2022.
"Kami berharap program ini dapat membuka pintu bagi remaja di dua kota tersebut untuk partisipasi yang berarti dalam masalah kesehatan remaja dan memungkinkan mereka untuk membuat perbedaan dalam kehidupan dan komunitas mereka sendiri," pungkas Sojung Yoon.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra