Unik! Pasangan Kanada-Filipina Menikah dengan Adat Dayak

Senin, 25 Juli 2016 – 07:35 WIB
Unik! Pasangan Kanada-Filipina Menikah dengan Adat Dayak. Foto: Radar Sampit

jpnn.com - ARUT SELATAN- Sebuah pernikahan unik terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (23/7).

Pasangan suami istri asal Kanada Birute Galdikas dan Bohap menikahkan sang anak Federick dengan Darlene Rabena menggunakan adat dayak. Rabena merupakan wanita asal Filipina.

BACA JUGA: Toko Kain Dilalap Api, Rugi Semiliar

Ribuan warga dan 54 tamu dari keluarga mempelai hadir dalam acara pernikahan yang dimulai pukul 10.00 WIB. Acara diawali dengan prosesi adat potong pantan Dayak Kaharingan.

Setelah itu dilanjutkan hiburan dari Sanggar Sahaluan dengan menampilkan tari pedalaman, kemudian bedaun (memakan makanan khas Dayak lomang dan penganan).

BACA JUGA: Suami Gemar Main Catur di Warung, Istri Suka Main Sama Tetangga

Sekitar pukul 15.00 WIB, pengantin diarak dari kediaman menuju balai adat yakni Rumah Betang Pasir Panjang. Pengantin mengelilingi bangunan tersebut sebanyak tiga kali sebelum memasukinya.

Galdikas mengatakan, pernikahan secara adat Dayak sudah jarang dilaksanakan. "Kemungkinan banyak yang agama Hindu Kaharingan, tapi sudah banyak yang masuk ke agama lain. Tidak seperti di Bali yang agama Hindu-nya sangat kuat sekali," ujar ahli primatologi ini, Sabtu (23/7

BACA JUGA: Gawat! Kartu BPJS Palsu Beredar di Bandung Barat

Menurut warga asing yang meneliti orangutan di Tanjung Puting sejak 1970-an ini, adat daerah harus dipertahankan agar tidak hilang.

"Tidak hanya di Kobar, tapi dimana saja. Seperti di Jawa, wayang kulit dan wayang orang sekarang sudah kurang," kata aktivis pelestarian alam dan penulis buku tentang orangutan ini.

Sementara itu, Kepala Desa Pasir Panjang Tamel mengatakan, acara pernikahan adat Dayak Kaharingan ini bisa langsung dinikmati turis mancanegara. Hajatan ini juga menyatukan beberapa tradisi pedalaman dan Dayak Pasir Panjang.

Mulai dari seni bela diri dan menari yang dipadukan Dayak Tomun. Juga ada acara bedaun yang merupakan istilah dari hidangan tradisional yang dikerjakan berhari-hari kemudian dihidangkan untuk disantap bersama.

"Yang terakhir acara inti yaitu arakan, untuk memberitahukan kepada orang banyak bahwa ada yang menikah," terangnya.

Acara akan ditutup pada malam harinya dengan acara ikat tongan, mengikat dengan gelang sebagai penerimaan mempelai sebagai keluarga. Kemudian berlanjut dengan pesta adat Dayak dengan menghidangkan berbagai makanan khas dan minuman tuak. (jok/yit/yuz/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Kampung Ditembak, 300 Warganya Ngamuk Pakai Panah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler