jpnn.com - PADALARANG - Kartu BPJS Kesehatan palsu alias bodong beredar di wilayah Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pemiliknya tidak bisa mendapat pelayanan kesehatan gratis lantaran tidak terdaftar sebagai peserta BPJS.
Hal itu diketahui setelah Budiyanto (36), warga RT 03 RW 08 Kampung Simpang Desa Kertajaya, ditolak saat hendak berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi, menggunakan kartu BPJS. Padahal, kartu BPJS kelas 3 milik warganya itu baru dibuat secara kolektif bersama warga desa lainnya.
BACA JUGA: Kepala Kampung Ditembak, 300 Warganya Ngamuk Pakai Panah
"Untuk buat kartu BPJS itu warga bayar Rp 100 ribu per orang. Sekali bayar kartu itu berlaku selama dua tahun. Tapi saat mau digunakan oleh Pak Budiyanto yang terkena penyakit meningitis, ternyata kartu BPJS itu tidak bisa digunakan karena Pak Budiyanto tidak terdaftar sebagai peserta BPJS," kata Ketua RT 03 Ade kepada Radar Bandung (grup JPNN).
Menurut Ade, pembuatan kartu BPJS secara kolektif itu merupakan program subsidi dari Dompet Duafha bagi warga tidak mampu. Sementara yang mengurus pembuatannya adalah relawan kesehatan Desa Kertajaya berinisial BN, sekitar 8 bulan yang lalu.
BACA JUGA: Tega! Suami Minta Surat Keterangan Istri Meninggal padahal Masih Hidup
Ade mengaku khawatir ada lebih banyak lagi warganya yang mendapat kartu BPJS palsu. Pasalnya, masing-masing RW mendaftarkan 8 sampai 10 warganya melalui program subsidi tersebut.
"Uang pendaftaranya dulu di kumpulkan di bendahara desa. Setiap RW rata-rata mendaftarkan 10 orang. Semuanya ada 23 RW di Desa Kertajaya. Artinya di ada 230 orang warga Desa Kertajaya yang kemungkinan mendapatkan kartu BPJS palsu," ujarnya.
BACA JUGA: Mimika Tolak Syukuran Besar-besaran KNPB
Saat dikonfirmasi mengenai temuan ini, Kepala Kantor Cabang BPJS Cimahi Yudha Indrajaya mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait beredarnya kartu palsu di wilayah Padalarang. Menurutnya, petugas akan mendatangi langsung ke warga masyarakat dan ke kantor Desa Kertajaya.
"Sebulan yang lalu, kami juga menerima beberapa laporan bahwa ada kartu peserta BPJS yang tidak aktif saat digunakan digunakan berobat. Dan saat ini kami juga menyelidiki dari mana asalnya kartu itu," kata Yudha saat ditemui di kantorny, di Jalan Sangkuriang Kota Cimahi.
Dari penelusuran awal, lanjut dia, pihaknya mengidentifikasi ada oknum maupun pihak luar yang membuat kartu palsu ini. Peserta ini melakukan pendaftaran melalui pihak luar atau calo, padahal untuk menjadi peserta pendaftaran bisa dilakukan secara online.
Saat diperlihatkan salah satu kartu BPJS Kesehatan milik salah seorang warga Deda Kertajaya, secara kasat mata pihaknya pun menyatakan bahwa kartu tersebut palsu. Bahkan saat di kroscek melalui no register yang tertera dalam kartu itu, tidak ditemukan identitas pemilik kartu tersebut.
"Ini kartu Palsu, untuk memastikan bahwa kartu itu palsu atau tidak mudah sekali. Setiap kartu BPJS yang asli tertera tuliasn e-ID diatas pojok kiri kartu. Selain itu, dari sisi penulisan failitas kesehatan dan kelas rawat, yang asli itu ada spasinya. Kalau ini kan tidak ada," ungkapnya.
Lebih lanjut Yudha menjelaskan, jika masyarakat ingin memastikan keaslian kartu BPJS Kesehatan, sebelum berobat hendaknya cek dulu ke Kantor Layanan Operasional Kabupaten (KLOK) atau bisa dicek langsung via internet melalui aplikasi Play Store.
Untuk mencegah kasus serupa, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak melalui calo saat hendak mendaftar menjadi peserta BPJS. Dia menyarankan masyarakat untuk langsung daftarbke Kantor Cabang, KLOK, bank dan mimnimarket atau bisa daftar langsung secara online.
"Ada beberapa bank yang sudah kita kerjasamakan. Salah satunya bank mandiri dan BCA. Tapi bisa juga daftar secara online, dan bisa cetak langsung sendiri," pungkasnya. (bie/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brakk! Dua Siswi SMK Tewas Terlindas Avanza
Redaktur : Tim Redaksi