Unilever dan Shopee Bersinergi untuk Menciptakan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Kamis, 10 Juni 2021 – 18:54 WIB
Head of Homecare Ecommerce Unilever Indonesia Kevin Stefano menyatakan Unilever dan Shoppe membangun kemitraan untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Foto: Unilever

jpnn.com, JAKARTA - Head of Homecare Ecommerce Unilever Indonesia Kevin Stefano mengatakan masyarakat diajak terlibat menjadi eco-active dalam melakukan aksi nyata tindakan ramah lingkungan.

Hal itu akan diwujudkan dalam kemitaan Unilever dan Shoppe.

BACA JUGA: Unilever Indonesia Makin All Out Sukseskan Vaksinasi Covid-19

Kedua perusahaan mempromosikan perilaku ramah lingkungan pada konsumen Indonesia.

Kevin memaparkan berdasarkan riset dari Kantar, jumlah konsumen yang lebih peduli terhadap produk ramah lingkungan di Indonesia meningkat 112 persen dari 2019 ke 2020.

BACA JUGA: Menkop UKM Berharap Pembatasan 13 Produk Asing di Shopee Diikuti Platform Lain

Konsumen menyadari pentingnya praktik gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Mereka mengadopsi 86 persen kebiasaan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, dan 74 persen memilih brand yang memiliki kepedulian sosial.

BACA JUGA: Pak Ganjar Ajak Shopee Latih UMKM di Desa

"Data itu menunjukkan semakin banyaknya konsumen yang mulai lebih teliti melihat bahan-bahan dan proses pembuatan sebuah produk," kata Kevin di Jakarta, Kamis (10/6).

Selain itu, Kevin melihat kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kelestarian lingkungan mengalami peningkatan. Namun seringkali tidak tahu bagaimana aksi sederhana mereka bisa mendorong perubahan positif untuk lingkungan.

"Untuk itu kami bermitra dengan Shopee melalui inisiatif ‘Rumah Bersih, Indonesia Lestari’ untuk mengedukasi konsumen Indonesia agar semakin cerdas dan bijak dengan cara melihat 4 (empat) hal dalam memilih produk," ujarnya.

Dia memerinci empat hal tersebut adalah sumber bahan baku yang berasal dari sumber yang bertanggung jawab.

Kemudian, manfaat sosial dan manfaat kepada masyarakat, lingkungan lestari atau produknya memiliki upaya pelestarian lingkungan.

"Purpose, apakah produknya memiliki purpose atau tujuan mulia. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen besar Unilever untuk ‘Menciptakan Masa Depan yang Bersih dan Lestari’ (Clean Future)," terangnya.

Kevin menjelaskan Upaya-upaya yang sejalan dengan komitmen Clean Future telah Unilever Indonesia.

"Misalnya, sejak tahun 2019 pabrik Powder Non-Soap Detergent (NSD) yang memproduksi Rinso dan Molto sudah mulai menggunakan energi terbarukan, yaitu energi biomassa dari cangkang sawit yang bisa diperbarui," katanya.

Kemudian, lanjut Kevin, sederetan brand dari kategori Home Care Unilever Indonesia juga telah mulai menjalankan inisiatif untuk menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan, baik untuk kemasan, maupun formulasi produk.

Menurut Kevin contoh nyata adalah penggunaan 100 persen plastik hasil daur ulang untuk botol Rinso, Molto, Wipol dan Sunlight, yang telah membantu Unilever Indonesia bergerak maju menuju bahan baku terbarukan untuk kemasan-kemasannya.

"Contoh lainnya adalah peluncuran rangkaian produk Sahaja dengan surfaktan dan parfum yang dapat terurai di lingkungan," ujar dia.

Kevin mengatakan juga inisiatif ‘Rumah Bersih. Indonesia Lestari’ akan dilakukan melalui platform Shopee dan kanal media sosial kedua brand ini.

Sejumlah kegiatan yang dilakukan di antaranya, Unilever Indonesia memfasilitasi konsumen dengan menyediakan produk pembersih yang lebih ramah lingkungan.

"Ke depannya, Unilever juga akan menghadirkan inovasi produk berkelanjutan yang akan secara exclusive diluncurkan di Shopee," bebernya.

Lalu, kata Kevin, Shopee sebagai platform e-commerce terbesar di Indonesia yang memiliki jangkauan luas, menyediakan sebuah laman khusus di aplikasi Shopee untuk inisiatif ‘Rumah Bersih. Indonesia Lestari’.

"Pengguna dapat menemukan koleksi produk perawatan rumah Unilever dan konten edukasi tentang artikel kebersihan dan ramah lingkungan," katanya.

Kevin juga menyebut pada ‘Shopee Super Brand Day Unilever’ 25-27 Mei lalu, Unilever dan Shopee menyumbangkan 2,5 persen dari total penjualannya, dalam bentuk produk paket kebersihan Sahaja ke lebih dari 4.000 masjid yang tersebar di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia.

"Artinya, masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, turut berkontribusi dalam upaya menjaga kebersihan masjid di seluruh Indonesia," ungkap Kevin.

Dia juga menegaskan ke depan, Unilever dan Shopee akan mendorong partisipasi konsumennya untuk secara aktif memilah sampah di rumah dan membawanya ke Bank Sampah binaan Unilever.

“Kami berharap kedepannya akan semakin banyak konsumen yang mau secara aktif ikut ambil bagian melakukan upaya yang sederhana dimulai dari diri sendiri, dimulai dari rumah. Yuk #MariBerbagiPeran jadikan rumah bersih, Indonesia lestari,” kata Kevin.

Head of FMCG Shopee Indonesia Putri Lukman menyambut baik kerja sama kedua perusahaan.

Menurutnya portfolio produk home care Unilever di Indonesia ialah yang kedua terbesar di seluruh dunia.

"Sementara Shopee juga merupakan platform e-commerce yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia," ungkapnya.

Putri pun kemudian Shopee meluncurkan program terbaru ‘Rumah Bersih. Indonesia Lestari’ di platform Shopee yang memiliki jangkauan sangat luas.

"Menyoroti bagaimana produk home care Unilever diformulasi, diproduksi, dan dikemas untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan," bebernya.

Menurutnya juga,dengan memanfaatkan teknologi, platform dan jangkauan luas Shopee berupaya untuk mendorong dan mengedukasi konsumen untuk membuat dampak positif terhadap lingkungan yang lebih bersih.

"Salah satunya melalui always-on campaign page ‘Rumah Bersih. Indonesia Lestari’ di Shopee, di mana pengguna dapat mengakses koleksi produk perawatan rumah Unilever dan edukasi akan inisiatif ramah lingkungan yang dapat digalangkan dari rumah," katanya.

Eco-Lifestyle Agni Pratistha mengatakan memulai gaya hidup ramah lingkungan memang penting untuk dimulai dari diri sendiri.

Kendati demikian, setelah menjalani beberapa tahun.

"Saya semakin menyadari bahwa dibutuhkan partisipasi lebih banyak pihak, utamanya para produsen dalam mendukung penerapan gaya hidup berkelanjutan, untuk memberikan dampak yang lebih signifikan," ungkapnya.

Menurut dia, langkah kolaborasi yang dilakukan Unilever dan Shopee melalui inisiatif ‘Rumah Bersih. Indonesia Lestari’ sangat positif.

Dia menyebut di tengah minat dan ketergantungan akan belanja daring yang semakin tinggi, tentunya Shopee dapat menjadi medium yang tepat untuk memudahkan konsumen mengakses informasi dan produk yang lebih ramah lingkungan.

"Yang dihadirkan oleh brand unggulan seperti Unilever. Kolaborasi ini menjadi sebuah solusi yang memudahkan, dan dapat mengubah rasa peduli, menjadi sebuah aksi," bebernya.

Agni juga membagi 3 tips memulai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, dimulai dari rumah.

Pertama, kata dia saat berbelanja, perhatikan rekam jejak perusahaan dan kepedulian terhadap lingkungan. Di era digitalisasi seperti saat ini, cukup dengan mencari di Google.

"Kita bisa melihat rekam jejak dari brand yang kita pilih - apakah memiliki manfaat sosial dan komitmen pada kelestarian lingkungan. Pastikan juga sumber bahan baku yang digunakan pada produk berasal daru sumber yang bertanggung jawab," katanya.

Kedua, ujar Agni, upcycle.

Perhatikan barang-barang di sekitar yang tidak terpakai, dan manfaatkan untuk kebutuhan lain.

" Misal manfaatkan kardus bekas untuk mainan anak, atau penggunaan kembali kertas pembungkus kado," ungkapnya.

Ketiga, libatkan orang sekitar.

"Ajak pasangan, anak, juga asisten rumah tangga untuk bijak memilih produk dan mengelola sampah. Dimulai dari rumah, kebiasaan baik akan dapat berdampak pada lingkungan yang lebih berkelanjutan," katanya. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler