jpnn.com, RIAU - Pemerintah mendorong berkembangnya sejumlah sektor untuk terus berinovasi menghadapi era revolusi industri 4.0. Salah satu cara yang dilakukan untuk mempersiapkan diri menuju revolusi industri tersebut adalah dengan memasukkan unsur pembelajaran inovasi di pendidikan tinggi (universitas) yang dituangkan melalui kurikulum entrepreneurship.
Kurikulum entrepreneurship sendiri sudah mulai dikembangkan pada sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Berkembangnya konsep pembelajaran entrepreneurial mindset ini diharapkan bisa mendorong inovasi yang tepat guna dan mampu mendorong kemajuan berinovasi Indonesia.
BACA JUGA: SociopreneurID dan Surya University Gelar Ajang BCreator
Istilah technopreneurship sendiri berarti seorang entrepreneur yang melakukan inovasi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia.
Hal inilah yang mendorong Universitas Pasir Pengaraian, Riau untuk mengadakan Workshop Kurikulum 2018: “Menuju Kampus Teknopreneur 2035” dengan mengundang Program Studi Technopreneurship, Surya University yang telah menerapkan proses pembelajaran entrepreneurial sejak tahun 2013.
BACA JUGA: Menanamkan Kewirausahaan Kepada Anak Hebat Anak Indonesia
Workshop ini diadakan di Universitas Pasir Pengaraian selama dua hari mulai dari tanggal 7 - 8 Agustus 2018 dan diikuti oleh seluruh dekan fakultas, kepala program studi, serta dosen-dosen Universitas Pasir Pengaraian.
BACA JUGA: FeLiKan 2017: Memupuk Kreativitas Lingkungan Sejak Dini
Universitas Pasir Pengaraian memiliki visi “Menjadi lembaga perguruan tinggi terkemuka di Kopertis Wilayah X, dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berjiwa technopreneur, beriman, bertaqwa dan berbudaya melayu tahun 2035”.
Hal ini diwujudkan salah satunya dengan cara menghasilkan karya di bidang ilmu pengetahuan teknologi, sistem sosial ekonomi baru, kependidikan dan ilmu bidang kesehatan.
Untuk itulah, program studi Technopreneurship, Surya University diminta untuk berbagi proses penerapan pembelajaran yang dilakukan di kampus. Konsep pembelajaran yang diterapkan di program studi Technopreneurship, Surya University adalah project based, sehingga mahasiswa belajar dari pengalaman saat turun langsung ke lapangan.
Konsep ini juga membuat mahasiswa memahami permasalahan yang sebenarnya terjadi di masyarakat sehingga inovasi yang diciptakan dapat menjadi inovasi yang tepat guna dan mampu menjawab persoalan yang ada di lapangan.
Workshop dibuka oleh rektor Universitas Pasir Pengaraian, Dr. Adolf Bastian, M.Pd. "Kami berharap dengan adanya workshop yang dilaksanakan secara intens dalam dua hari ini dapat mewujudkan visi universitas untuk menjadi Kampus Teknopreneur 2035," katanya.
Workshop diisi oleh pemaparan materi kurikulum technopreneurship oleh Dessy Aliandrina Ph.D. selaku kepala program studi Technopreneurship, Surya University dan Heru Wijayanto, MM., MBA., M.MT. selaku sekretaris program studi Technopreneurship, Surya University.
Selain memaparkan kurikulum dan pengenalan kurikulum entrepreneurship, dilakukan juga sesi coaching clinic terhadap draf kurikulum yang sudah disiapkan per program studi. Selain draf kurikulum, dilakukan juga coaching clinic untuk draf penyusunan modul masing-masing program studi. (adk/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi