Perusahaan pembuat vitamin terkemuka Australia, Blackmores, memberi sumbangan senilai $ 1,3 juta (sekitar Rp 13 miliar) kepada Universitas Sydney guna mendanai penelitian mengenai efektivitas pengobatan alternatif seperti akupuntur, meditasi dan obat-obatan herbal.
Dana proyek bernama The Maurice Blackmore Chair in Integrative Medicine, yang akan berlangsung selama lima tahun akan mengajarkan kepada mahasiswa kedokteran mengenai pengobatan alternatif dan bagaimana obat-obatan alternatif ini berinteraksi dengan pengobatan konvensional.
BACA JUGA: Ibu Asal Sydney Nekat Tinggalkan 2 Anaknya Demi Gabung ISIS di Suriah
Dekan Fakultas Kedokteran Uni Sydney Bruce Robinson mengatakan dokter tidak bisa lagi mengesampingkan pengobatan alternatif begitu saja.
"Banyak pasien saya membawa botol obat China dan menunjukkan kepada saya. Terus terang saja saya tidak tahu apa isi botol tersebut dan apa khasiatnya." kata Prof Robinson.
BACA JUGA: Pelepasan Aerosol Bisa Selamatkan Terumbu Karang dari Dampak Perubahan Iklim
"Saya kira penting sekali kita paling sedikit mempersiapkan mahasiswa kedokteran dengan pemahaman dasar mengenai pengobatan alternatif ini dan bagaimana mereka nantinya berinteraksi dengan obat yang kita beri."
Uji klinis pertama yang akan dilakukan adalah mengecek khasiat dafri sebuah jamur langka yang ditemukan hanya di Tibet, yang disebutkan bisa mencegah rasa sakit akibat pembengkakan karena osteoarthritis.
BACA JUGA: Di Tasmania, Ibu Hamil yang Keguguran Bisa Peroleh Sertifikat Pengakuan
Presiden Direktur Blackmores Marcus Blackmore mengatakan 70 persen warga Australia menggunakan pengobatan alternatif dan dia bangga membantu program penelitian oleh Universitas Sydney.
"Yang paling indah adalah universitas dan Blackmores Institute memiliki visi yang sama mengenai warga Australia yang lebih bahagia. Pendekatan kita adalah pendekatan untuk kesejahteraan pasien." katanya.
Namun beberapa pengamat mempertanyakan kerjasama antara Blackmores dengan universitas tertua di Australia ini.
Dr Ken Harvey mengundurkan diri dari posisinya di La Trobe University's School of Public Health tahun lalu ketika dia menerima sumbangan $15 juta dari perusahaan vitamin Swisse untuk melakukann penelitian mengenai khasiat produk perusahaan tersebut.
"Kami menemukan bahwa penelitian yang dilakukan universitas yang mendapat sponsor cenderung memberikan hasil lebih positif dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti independen." kata Dr Harvey.
"Dan kita juga mengetahui bahwa bagi beberapa peneliti, entah tidak sengaja atau tidak, bisa membuat agar penelitian bermakna positif, yang diperlukan agar mereka tetap bekerja."
"Saya kira yang paling ideal adalah bila dana itu diberikan oleh Dewan Penelitian Medis dan diberikan juga kepada peneliti independen, dan bukannya diberikan kepada universitas tertentu."
University of Sydney mengatakan mereka yang menghubungi Blackmores bagi kerjasama tersebut, dan sumbangan itu diberikan tanpa kondisi apapun.
"Kami sendiri yang akan membuat semua keputusan mengenai siapa yang akan menjadi ketua penelitian dan penelitian apa yang akan dilakukan." kata Prof Robinson.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemimpin Oposisi Australia Dukung RUU Pernikahan Sesama Jenis