jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) menganggarkan dana sangat besar untuk kegiatan riset dan pengabdian kepada masyarakat (PkM)
Menurut Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., Universitas Terbuka menganggarkan sekitar 15 persen dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
BACA JUGA: Awal 2023, Peminat Universitas Terbuka Tembus 133 Ribu, Wow!
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan Universitas Terbuka merupakan kegiatan rutin dilaksanakan setiap tahun.
Setiap dosen, ujar Rektor Ojat, wajib untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan PkM, baik sebagai ketua atau anggota peneliti.
BACA JUGA: Cegah Narkoba Masuk Kampus, Universitas Terbuka Siap Alokasikan Dana Riset
Sebagai acuan kinerja penelitian UT per tahun, ditetapkan sejumlah indikator untuk mengukur pencapaian kinerja utama penelitian Universitas Terbuka.
Seperti jumlah dosen yang melakukan penelitian, hasil publikasi penelitian di jurnal ilmiah internasional bereputasi dan jurnal nasional terakreditasi.
BACA JUGA: Universitas Terbuka & Konsulat RI Tawau Berkolaborasi, Pekerja Migran jadi Prioritas
"Untuk mencapai target jumlah penelitian dan pelaksanaan PkM, setiap tahun UT memberikan pendanaan internal kepada para dosen dan tenaga kependidikan.(tendik)," kata Prof. Ojat saat penyerahan surat perjanjian kontrak PkM UT 2023 di UTCC, Pondok Cabe, Tangsel, Senin (20/2).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat Univesitas Terbuka (LPPM-UT).
Dia membeberkan pada 2022, dana riset yang dikucurkan oleh UT mencapai Rp 37,3 miliar. Anggaran ini dinaikkan menjadi Rp 44 miliar pada 2023.
Dana tersebut kata Prof. Ojat sangat besar dan mungkin masuk kategori anggaran internal terbesar di lingkungan perguruan tinggi negeri (PTN).
"UT berkomitmen untuk mengembangkan potensi dosen dan tendik melalui kegiatan penelitian untuk pengembangan ilmu dan penelitian terapan yang inovatif dan berdaya guna," terang Prof. Ojat.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Terbuka Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D., menambahkan proposal penelitian yang didanai UT tahun 2023 berjumlah 518 judul.
Terdiri dari 348 judul penelitian keilmuan, 170 judul riset dan inovasi pendidikan tinggi jarak jauh (PTJJ), termasuk riset kolaborasi nasional dan kolaborasi internasional.
Selain itu, proposal pengabdian kepada masyarakat yang didanai berjumlah 213 judul dan 40 judul merupakan kegiatan pengabdian masyarakat nasional Desa Binaan.
"UT juga mendorong para dosen untuk melakukan penelitian kolaborasi dengan mitra universitas atau lembaga lain, baik dari dalam maupun luar negeri," ucap Prof. Ojat.
Saat ini, UT melakukan kolaborasi penelitian dengan OU5 (gabungan peneliti dari lima Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) anggota Asian Association of Open Universities/AAOU), Buka Project Erasmus, dan juga ICE Institute sebagai upaya penelitian kolaborasi harus terus diperluas lagi dengan instansi yang relevan.
Setelah menjadi PTNBH, lanjut Prof. Ojat, UT diundang bergabung dalam Riset Kolaborasi Indonesia yang diinisiasi oleh Forum LPPM dari 21 PTNBH. Oleh karena itu, UT harus mampu mengimbangi dan juga belajar dari PTNBH lain yang bisa jadi lebih kuat dalam hal riset.
Dalam pelaksanaan PkM, dosen UT diharapkan dapat turun ke masyarakat untuk mengamalkan ilmu dan teknologi yang dimilikinya mempercepat laju pertumbuhan dan tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Dewi Artati Padmo mengungkapkan pada 2022 bahwa dana kegiatan pengabdian dikucurkan oleh UT mencapai Rp 3,4 miliar dan sebesar Rp 5,1 miliar pada 2023. Alokasi dana sebesar ini merupakan hal luar biasa yang menunjukkan komitmen UT untuk terjun ke masyarakat.
Pada 2023 LPPM dan fakultas yang telah menfokuskan PkM Nasional menjadi program Desa Binaan untuk sejumlah desa yang dipilih, baik di lingkungan UT Pusat (Jabodetabek) maupun juga di daerah. Dana yang disiapkan UT untuk Desa Binaan secara total mencapai Rp 2 miliar yang juga merupakan dana yang besar.
"Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat desa yang kami bina," ucap Dewi.
Pada kegiatan ini, hadir lima kepala desa yang diundang untuk menandatangani Surat Kesediaan kerja sama mitra PkM Nasional “Desa Binaan”.
UT juga memberikan apresiasi kepada dosen dan tendiknya yang berprestasi dalam publikasi serta perolehan hak kekayaan intelektual (HKI) yang berguna bagi pembelajaran dan manajemen di UT.
"Dengan penghargaan ini, diharapkan Bapak/Ibu dosen serta tendik terpacu dan bersemangat dalam menghasilkan publikasi dan menciptakan produk-produk inovasi yang berguna bagi UT dan masyarakat luas," pungkas Prof. Ojat Darojat. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad