Universitas Terbuka Kucurkan Dana Riset & PkM Rp 37,1 Miliar, Paling Beda dari 21 PTNBH

Selasa, 13 Februari 2024 – 13:38 WIB
Rektor UT Prof. Ojat Darojat, Dip.Mgt., M.Bus., Ph.D., diapit Ketua Senat Akademik UT Prof. Dr. Chanif Nurcholis, M.Si. dan Ketua LPPM UT Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) mengucurkan dana riset dan PkM tahun anggaran 2024 sebesar Rp 37,1 miliar.

Menurut Rektor UT Prof. Ojat Darojat, Dip.Mgt., M.Bus., Ph.D., untuk pencapaian target jumlah penelitian dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat (PkM), setiap tahun UT memberikan pendanaan internal kepada para dosen dan tenaga kependidikan. 

BACA JUGA: Universitas Terbuka-PERADI Buka Pendidikan Khusus Profesi Advokat, Libatkan Ketua MK

"Tahun ini dana yang dikucurkan oleh UT mencapai Rp 37,1 miliar," kata Prof. Ojat dalam Kegiatan Penyerahan Kontrak Penelitian & PkM, Anugerah Karya Inovasi & Pengabdian UT Tahun Anggaran 2024 di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Selasa (13/2). 

Saat ini, lanjutnya, UT melakukan kolaborasi penelitian dengan OU5, ICE Institut, Huawei, dan BRIN. 

BACA JUGA: Pendaftaran CPNS 2023 & PPPK, Universitas Terbuka Buka Banyak Lowongan

UT juga bergabung dalam Riset Kolaborasi Indonesia yang diinisiasi oleh Forum LPPM dari 21 perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) sehingga mampu mengimbangi. Di samping juga belajar dari PTNBH lain agar bisa jadi lebih kuat dalam hal riset.

"Dalam pelaksanaan PkM, dosen UT diharapkan bisa turun ke masyarakat mengamalkan ilmu dan teknologi yang dimilikinya mempercepat laju pertumbuhan, dan tercapainya tujuan pembangunan nasional," tuturnya Prof. Ojat.

BACA JUGA: Universitas Terbuka Makin Diminati Fresh Graduate Lulusan SMA, Ini Faktanya

Ketua Senat Akademik UT Prof. Dr. Chanif Nurcholis, M.Si, menambahkan riset dan PkM Universitas Terbuka sudah setara dengan 20 PTNBH lainnya. Dia, bahkan mengeklaim dari 21 PTNBH yang ada, riset dan PkM UT paling beda.

Salah satu pembedanya adalah hanya UT yang ada riset serta PkM tentang digital learning atau pendidikan jarak jauh (PJJ).

"Kalau riset dan PkM tentang ilmu pengetahuan sudah sama semua ya untuk 21 PTNBH, tetapi yang PJJ hanya ada di UT. Itulah kelebihan UT," terangnya.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat (LPPM) UT Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D., menyampaikan kegiatan tahun ini mengambil tema "Mewujudkan UT World Class University melalui Penelitian dan Pengabdian Masyarakat".

Rangkaian kegiatan ini terdiri atas pertama, penyerahan kontrak penelitian dan PkM tahun anggaran 2024. Kedua, penayangan dan penyerahan Katalog Karya Inovasi dan Pengabdian UT untuk Negeri Tahun 2023.

Ketiga, Penghargaan Catha Sancaya Universitas Terbuka.

"UT mendorong para dosen untuk melakukan penelitian kolaborasi dengan mitra universitas atau lembaga lain, baik dari dalam maupun luar negeri," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Prof. Ojat, tahun 2024, UT memberikan dana lebih dari Rp 5,5 miliar. Alokasi dana sebesar ini merupakan hal luar biasa yang menunjukkan komitmen UT dalam pelaksanaan darma penelitian dan PkM. 

Selain itu, pada tahun ini penandatanganan perjanjian penugasan penelitian dan PkM tahun 2024 bisa dilakukan dengan menggunakan tanda tangan elektronik (tte) dan e-meterai sebagai penerapan digital learning ecosystem.

Universitas Terbuka juga telah merintis PkM Internasional di negara berkembang yang berbatasan dengan UT Daerah. Saat ini sasaran PkM Internasional adalah di Timor Le?te, Sabah Malaysia, dan Papua New Guinea. 

*Semoga kegiatan PkM internasional ini bermanfaat bagi masyarakat masyarakat yang kami bina," sambungnya.

Prof. Dewi mengatakan kegiatan riset dan PkM di lingkungan UT merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Setiap dosen wajib untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan PkM, baik sebagai ketua atau anggota peneliti. Karya inovasi dan pengabdian yang dihasilkan didokumentasikan dengan baik pada Katalog Karya Inovasi dan pengabdian UT untuk negeri. 

"Katalog ini merupakan kumpulan karya yang diinisiasi oleh civitas academica UT tahun 2023," ucap Prof. Dewi.

UT berkomitmen mengembangkan potensi dosen dan tenaga kependidikan atau tenaga fungsional melalui kegiatan penelitian dan PkM untuk pengembangan ilmu dalam menghasilkan produk yang inovatif serta berdaya guna. 

Produk yang dinilai sangat inovatif dan berdaya guna kemudian diberikan penghargaan yang dinamakan Catha Sancaya Universitas Terbuka.

Catha Sancaya merujuk pada kepedulian dan keterlibatan, partisipasi aktif untuk berbuat sesuatu bagi lingkungan hidup dan masyarakat, keterlibatan dan partisipasi diwujudkan melalui profesi atau hasil pembelajaran dari ilmu yang didapatkan dalam kehidupan. 

Tahun ini UT memberikan 10 anugerah Catya Sancaya kepada tim peneliti dan PkM.

UT terus berkomitmen untuk mengembangkan potensi dosen dan tenaga kependidikan melalui kegiatan penelitian untuk pengembangan ilmu dan penelitian terapan yang inovatif dan berdaya guna. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler