Universitas Terbuka Menggandeng UI Buka Program Vokasi Baru

Senin, 18 November 2024 – 16:45 WIB
Universitas Terbuka (UT) memperkuat perannya memperluas akses pendidikan dengan lebih dari 671 ribu mahasiswa aktif dan 2 juta alumni yang tersebar di seluruh dunia. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) memperkuat perannya memperluas akses pendidikan dengan lebih dari 671 ribu mahasiswa aktif dan 2 juta alumni yang tersebar di seluruh dunia.

Selain itu, berbagai terobosan juga terus dilakukan, salah satunya dengan membuka program diploma vokasi baru.

BACA JUGA: Mahasiswa dari 7 Negara Belajar di Universitas Terbuka Lewat Program BINAR 2024

"Kami sedang membuka program diploma vokasi. Kita persiapkan dengan teman-teman dari UI (Universitas Indonesia). Hal ini agar UT memiliki manfaat yang lebih luas lagi," kata Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. dalam kegiatan seminar upacara wisuda Periode 1 Wilayah 2 Tahun Akademik 2024/2025, Senin (18/11).  

Program vokasi baru ini rencananya akan dibuka mulai tahun depan. Hal ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat terutama di pelosok yang ingin mendapatkan akses pendidikan tinggi.

BACA JUGA: 4 Guru Besar Baru, Universitas Terbuka Ingin Citra Positifnya Mendunia

"Jadi, ini sesuai kebutuhan masyarakat, termasuk di daerah 3T ( daerah tertinggal, terdepan, terluar) mereka juga ingin mendapatkan kesempatan meningkatkan kompetensinya," ujarnya.

Menurut Prof Ojat, sudah menjadi tanggungjawab dari UT untuk menyediakan akses seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pendidikan tinggi. Apalagi, wilayah terluar dan pelosok yang susah dijangkau oleh lembaga pendidikan konvensional.

BACA JUGA: Dongkrak Ekonomi Lokal, LPPM Universitas Terbuka Berdayakan Masyarakat Desa Muara

"Tidak mungkin mereka dijangkau perguruan tinggi konvensional, jadi UT yang melaksanakannya karena kami unggul dalam PJJ (pendidikan jarak jauh). Terkait teknisnya, misalnya kontennya dari UI, tetapi learning delivery-nya dari kami, jadi dampaknya bisa luas," imbuhnya. 

Dia menambahkan, program vokasi yang ada saat ini di UT adalah kearsipan, perpustakaan dan pajak. Program-program tersebut peminatnya sangat banyak dibandingkan dengan studi lainnya. 

"Iya siswanya sangat banyak dibanding, bahkan kalau ada pemeringkatan, ya ini jauh lebih banyak dibanding fakultas lainnya," tegasnya.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis UT Rahmat Budiman, mengatakan sudah menjadi komitmen UT untuk menghasilkan lulusan unggul dan berkualitas untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

Selain dalam bidang keilmuan yang selama ini ada di berbagai prodi, juga nantinya melalui pendidikan bidang vokasi.

"Kami menggandeng Kemnaker, apalagi banyak BLK (Balai Latihan Kerja) di seluruh indonesia," ujarnya.

Rahmat menambahkan, UT berharap pelatihan di BLK nantinya bisa masuk sebagai bagian dari kurikulum prodi di UT. Misalnya, seseorang yang telah dilatih BLK ketika ingin melanjutkan kepada UT, maka bisa alih kredit melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sehingga mempersingkat waktu juga mengurangi beban kredit di UT. 

Selain itu, pihaknya juga sudah bertemu dengan BLK non pemerintah atau Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). LPK tersebut akan mengirimkan sekitar 1.000 pekerja ke Jepang. 

"Kami sedang mendiskusikan proses RPL-nya, jadi harapannya sebelum mereka ke Jepang sambil ikut pendidikan di UT. Mudah-mudahan kami segera realisasikan," ujarnya. 

Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Vokasi, Andri Susila, S.T., M.Si menambahkan, hingga saat ini sudah ada sekitar 10 ribu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang terdaftar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4 ribuan sudah terverifikasi.

"Ada sekitar 4000-an LPK yang sudah terverifikasi dari 10 ribu yang terdaftar," ungkapnya. 

Sementara itu, dalam rangkaian kegiatan wisuda kali ini juga digelar seminar akademik mengangkat tema "Ciptakan Generasi Emas Berkualitas Sampai di Tapal Batas". 

Kegiatan ini dihadiri Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., para Wakil Rektor UT, dan para jajaran pimpinan di lingkungan UT. Hadir pula, Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Penta Peturun, S.Sos., S.H., M.H., Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Vokasi, Andri Susila, S.T., M.Si., Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk., Karno, dan Direktur Muamalat Institute, Afrid Wibisono.

UT dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk juga menandatangani Kerja Sama Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Penyediaan dan Pemanfaatan Layanan Jasa Perbankan. MoU ini ditandatangani oleh Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D.  dan Plt. Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Karno. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler