jpnn.com - TANGERANG - Universitas Terbuka (UT) melalui Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM-UT memberikan pendanaan kepada empat proposal dari empat tim fakultas.
Hal ini untuk mendukung optimalisasi pengembangan potensi lokal, pemberdayaan ekonomi dan sumber daya manusia di desa.
BACA JUGA: Universitas Terbuka Raih Akreditasi A, Konsisten Menjaga Kualitas Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
Para dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam masing-masing tim PkM bakal menggelar rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Muara, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang.
Kegiatan tersebut bertajuk "Optimalisasi Pengembangan Potensi Lokal dalam rangka Pemberdayaan Ekonomi dan Sumber Daya Manusia di Desa Muara."
BACA JUGA: Universitas Terbuka Meluncurkan 2 Prodi Baru, Penuhi Kebutuhan Masyarakat
"Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemberdayaan ekonomi dan SDM yang ada," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UT, Dewi Artati Padmo Putri dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/7).
Salah satu kegiatan utama yang digelar PkM UT adalah memberikan edukasi cara pengolahan daun kelor (moringa). Daun kelor selama ini dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan dan bernilai ekonomi tinggi.
BACA JUGA: Universitas Terbuka Luncurkan MBKM Expo, Cetak Generasi Unggul & Kompetitif
"Kami memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai cara mengolah daun kelor menjadi produk bernilai tambah, seperti teh kelor, bubuk kelor, dan produk herbal lainnya," tuturnya.
Selain itu, pada pembukaan pelaksanaan PkM Nasional UT di Desa Muara, Teluk Naga, Selasa (9/7) juga dilakukan penanaman pohon kelor sebanyak 50 batang untuk mendukung peningkatan produksi daun kelor.
PkM juga berupaya membantu meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di Desa Muara. Salah satu upayanya melalui workshop pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk anak-anak SD dan PAUD. Diharapkan APE ini dapat membantu proses belajar mengajar menjadi lebih interaktif dan menyenangkan, serta meningkatkan minat belajar anak-anak sejak dini.
"Kami bekerja sama dengan guru-guru setempat untuk memastikan APE yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kurikulum pendidikan," ujar Dewi Artati.
Tim dari FKIP UT juga melakukan pendampingan kepada guru-guru SD dan PAUD, sedangkan untuk warga produksi teh daun kelor akan didampingi tim dari Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UT.
Selanjutnya, untuk para Ibu PKK dan UMKM akan didampingi oleh Tim Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), anggota Karang Taruna kampung tematik program medsos akan didampingi tim dari Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP) UT.
"Kami ingin keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam mengolah potensi lokal meningkat, sehingga membantu ekonomi keluarga, di sisi lain kualitas pendidikan anak-anak juga terdongkrak dengan adanya alat permainan edukatif yang inovatif," katanya.
Sementara itu, di bidang tata kelola, tim PkM FHISIP menggagas program Penyusunan Buku Profil Desa dan penatakelolaan website desa. Program ini ditujukan untuk untuk merangkum gambaran menyeluruh dari Desa Muara dalam bentuk buku dan tampilan website yang dimiliki.
"Semoga program ini menginspirasi daerah lain untuk mengoptimalkan potensinya dalam rangka pemberdayaan ekonomi dan pengembangan sumber daya lokal," katanya.
Prof Dewi menambahkan program PkM Desa Binaan UT di Desa Muara ini merupakan lanjutan tahun lalu, ada empat kegiatan utama.
Pertama, peningkatan kualitas produksi kerupuk tiram oleh Fakultas Sains dan Teknologi (FST-UT).
Kedua, rintisan Desa Muara sebagai Desa Literasi Digital oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP-UT).
Ketiga, peningkatan akses layanan informasi, dan keempat, peminatan wisata melalui Tourism Website dan Tourism Branding oleh Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP-UT). (esy/jpnn)
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Mesyia Muhammad