jpnn.com - LOMBOK - Pantai, pasir putih, biota laut, terumbu karang, bawah laut, adalah keunggulan Lombok, NTB. Wisata berbasis bahari akan menjadi kekuatan pulau di sebelah timur Bali itu. Tidak salah jika provinsi yang beribu kota di Mataram itu memilih pengembangan ecotourism.
University of Rhode Island (URI), salah satu kampus terkemuka asal Amerika Serikat itu siap membantu NTB dalam mengembangkan pantai dengan konsep wisata ecotourism dan sustainable tourism development.
BACA JUGA: Garap Pasar Taiwan, Kemenpar Bakal Hebohkan Dream Mall
Konsep itu saat ini telah menjadi tren global. Sudah menjadi perhatian banyak negara. Bahkan ecotourism telah menjadi salah satu agenda penting bagi pengembangan pariwisata Indonesia ke depan. Dan kebetulan, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki destinasi ecotourism terbaik di dunia.
“University of Rhode Island sangat tertarik dengan potensi yang dimiliki NTB. Mereka berminat untuk bekerjasama, khususnya dalam pengembangan ecotourism,” papar Gubernur NTB M. Zainul Majdi.
BACA JUGA: Mau Tahu Calon Kapolri? Baca Dulu Ini
Secara konsep, ecotourism diyakini akan banyak menguntungkan NTB. Model pariwisatanya ramah lingkungan. Ada basis budaya setempat yang diangkat sebagai penguat objek destinasinya. Model pariwisata ini menjadi ideal karena berfungsi ganda. Selain sebagai obyek wisata yang berbasiskan alam dan budaya setempat, ecotourism juga berfungsi sebagai konservasi, observasi, serta sarana pendidikan.
“Sekaligus meminimalisasi kerusakan lingkungan,” tambah Gunernur muda yang cerdas ini.
BACA JUGA: Larang Gafatar Demi Hindari Konflik SARA
Nah, saat bertandang ke NTB, University of Rhode Island sudah membawa konsep tadi. Semua dipaparkan secara detil. Keunggulan Rhode Island dalam beberapa bidang. Seperti, teknik, kelautan dan perikanan, sains, lingkungan serta pengembangan sumber daya, terlihat jelas.
“Kerjasamanya akan melibatkan Universitas Mataram (Unram). Bersama Unram, URI akan mengkaji konsep ecotourism di wilayah Sekotong, Lombok Barat,” timpalnya.
Mengapa Sekotong? Usut punya usut, Sekotong rupanya kawasan wisata yang berpanorama indah. Pamornya memang belum setenar pantai Senggigi, atau rangkaian tiga pulau wisata; Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, di Kabupaten Lombok Utara. Tapi, rangkaian empat pulau kecil di sana tak kalah indah. Gili Kedis, salah satu pulau kecil di kawasan itu, malah sudah punya label tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Pulau ini sering disebut sebagai Honeymoon Island.
Belum lagi pesona Gili Nanggu. Pulau seluas 12,5 hektare itu sangat cocok untuk snorkeling dan diving. Spot lain yang tak kalah eksotisnya adalah Gili Sudak. Gili ini terkenal dengan sebutan Romantic Island. Kuliner seafood di GIli Sudak banyak diburu wisman asal Eropa.
“Rangkaian pulau di Sekotong sudah sangat terkenal di negara-negara eropa seperti Perancis, Belanda, dan Jerman. Potensi pariwisata di Sekotong juga banyak dilirik investor. Jadi sangat pas kalau NTB mengembangkan ecotourism di sana,” tambah Kadispar NTB.
Menpar Arief Yahya sependapat dengan konsep sustainable tourism development itu. Kemenpar sendiri bakal menggandeng UN-WTO, Lembaga PBB yang bergerak di sektor pariwisata dunia dan berkantor di Madrid Spanyol itu.
"Nanti akan kita launching di saat PATA TravelMart, September 2016 mendatang," kata Menpar Arief Yahya.
Peraih Marketeer of the Year 2013 versi MarkPlus itu sudah berbicara detail dengan Sekjen UN-WTO, Taleb Rifai, saat ITB Berlin 11 Maret 2016 lalu di Paviliun Indonesia di pasar turisme terbesar di dunia itu. Tiga titik yang akan dikerjasamakan dengan UN-WTO, yakni Pangandaran Jawa Barat-ITB Bandung. Lalu Kulonprogo Jogja dengan UGM, dan Mandalika Lombok dengan Unram Mataram. "Temanya sama, sustainable tourism development," jelas Arief Yahya.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liburan Paskah, Yukkââ¬Â¦ ke Sea World Ancol, Ada Wisata Edukasi Penyu
Redaktur : Tim Redaksi